Notification

×

Iklan

Iklan

Video: DPRD Samosir Gelar RDP Tertutup Kasus Kekisruhan Guru dan Kadis Pendidikan, Warga Sianjurmula Kecewa

17 Apr 2025 | 16:51 WIB Last Updated 2025-04-17T11:33:40Z

Warga Sianjurmula Kecewa terhadap DPRD Samosir yang gelar RDP Tertutup terkait Kisruh Kadis Pendidikan dan Guru (photo greenberita/Rijal)

GREENBERITA.com: R
apat Dengar Pendapat (RDP) yang digelar Komisi I DPRD Samosir, Senin (14/4/2025), berlangsung secara tertutup. Agenda rapat membahas dugaan tindak kekerasan verbal dan arogansi Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga (Kadis Dikpora) Kabupaten Samosir terhadap guru di SMP Negeri 1 Sianjur Mulamula. 


Keputusan untuk menutup rapat dari publik dan media menuai kritik tajam dari masyarakat Sianjurmula dan keluarga terutama dari kalangan jurnalis dan LSM.

Ketua LSM Indonesia Corruption Watch (ICW) Kabupaten Samosir, Saut Limbong, mengkritik keras pelaksanaan RDP yang dilakukan secara tertutup serta menyoroti sikap Kepala Dinas Pendidikan yang dinilai arogan dan tidak mencerminkan kepemimpinan yang baik.


Menurut Saut, pernyataan Kepala Dinas dalam forum resmi tersebut terkesan tidak etis dan menunjukkan kurangnya rasa hormat terhadap para guru.


“Seperti ucapannya, apa pantas saya minta maaf kepada ibu guru ini, ngomong nggak boleh macam itu’. mencerminkan belum hadirnya demokrasi yang sehat dalam forum resmi seperti RDP, ” ungkap Saut.


Ia menambahkan, permasalahan tersebut seharusnya dapat diselesaikan secara kekeluargaan jika semua pihak mengedepankan budaya timur.


“Sebagai orang timur, cukup dengan permintaan maaf, persoalan bisa selesai. Namun sebagai pimpinan, harus ada strategi pembinaan terhadap bawahan, bukan malah menunjukkan kekuasaan,” ujarnya.


Saut menjelaskan bahwa kasus ini berawal dari dugaan penyalahgunaan dana BOS oleh kepala sekolah, yang disebut tidak sesuai dengan pos anggaran. Hal ini berdampak langsung terhadap 570 siswa, sehingga kegiatan belajar mengajar terganggu.


Sebelumnya, sejumlah guru telah mengadukan dugaan penyimpangan dana BOS kepada DPRD serta mengaku mengalami intimidasi setelah melaporkan persoalan tersebut. Kepala Dinas Pendidikan bahkan disebut menunjukkan kemarahan dalam pertemuan dengan para guru dan mengeluarkan pernyataan bernada ancaman.


“Kami tidak ingin generasi muda menjadi korban. Jika para guru berada dalam tekanan dan ketidaknyamanan, bagaimana mungkin proses pendidikan dapat berjalan optimal,” tegas Saut dengan nada bertanya.


Ia juga mendesak agar kepala sekolah segera dicopot karena dinilai tidak mampu menciptakan kerja sama tim yang sehat di lingkungan sekolah.


Bagaimana berita lengkapnya, simak pada tayangan lengkap YouTube GreenberitaTv Channel berikut ini,