![]() |
Demo Nasabah di Kantor CU Abadi Ajibata (poho greenberita/Dian) |
GREENBERITA.com -Ratusan nasabah Credit Union (CU) Abadi Desa Pardamean, Kecamatan Ajibata, Kabupaten Toba, menggelar unjuk rasa di depan Kantor CU Abadi, Kamis (10/4/2024).
Massa yang sebagian besar merupakan warga setempat itu datang sejak pagi sambil membawa spanduk bertuliskan tuntutan agar uang simpanan mereka segera dikembalikan. Bahkan nasabah yang ikut demo ada dari Kabupaten Samosir, Kabupaten Simalungun, Deli Serdang, dan dari Medan.
Aksi protes ini dipicu oleh ketidakjelasan pengelolaan dana simpanan serta ketidakhadiran pengurus CU selama dua tahun terakhir. Nasabah menilai pihak pengurus tidak transparan dalam pengelolaan keuangan koperasi.
Salah seorang nasabah, Aprigita Tumanggor, menyebutkan bahwa dirinya telah menjadi anggota CU Abadi selama 10 tahun. Ia memiliki simpanan sebesar Rp17 juta yang hingga kini belum bisa ditarik.
“Saya berharap pengurus segera mengembalikan uang kami. Ini uang hasil jerih payah. Dua tahun kami menunggu, tidak ada penjelasan,” ujarnya di sela-sela aksi.
Hal senada juga disampaikan Maya Tampubolon, nasabah lainnya. Ia mengatakan sudah menjadi anggota CU Abadi selama 12 tahun dan memiliki simpanan sebesar Rp. 24 juta. Namun, setiap kali hendak mengambil uangnya, pengurus tidak pernah dapat ditemui.
“Yang bisa kami jumpai hanya karyawan. Pengurus selalu tidak ada di tempat. Ini mencurigakan,” kata Maya.
Menurut Maya, sejak 2022 CU Abadi mulai menunjukkan tanda-tanda bermasalah. Banyak anggota yang gagal menarik dananya, bahkan sekadar meminta penjelasan pun sulit.
“Sudah kami coba komunikasikan baik-baik. Tapi pengurus menghindar. Kami tak tahu harus bagaimana lagi,” ungkapnya.
Parlindungan Tinambunan, salah satu orator dalam aksi tersebut, mengungkapkan bahwa berdasarkan penelusuran mereka, pengurus CU Abadi meminjamkan dana nasabah ke pihak-pihak tertentu tanpa jaminan.
“Uang anggota dipinjamkan ke orang lain tanpa agunan. Akibatnya, sekarang koperasi macet dan tidak bisa membayar simpanan kami,” tegas Parlindungan saat berorasi.
Ia menyebutkan bahwa selama dua tahun terakhir, koperasi tidak melakukan laporan tahunan dan tidak menggelar rapat anggota seperti biasanya.
Menurut Parlindungan Tinambunan, jumlah nasabah CU Abadi sebanyak 12.585 orang terdiri dari penabung sebanyak 7.650 orang dan peminjam tidak diketahui.
“Kami menuntut pertanggungjawaban pengurus. Kalau memang tidak mampu lagi, bubarkan saja CU ini dan kembalikan uang kami,” seru pendemo.
Massa juga mendesak agar pemerintah melalui dinas terkait segera melakukan audit terhadap keuangan CU Abadi. Mereka meminta keterlibatan pihak berwenang untuk menindak tegas jika ditemukan penyimpangan.
Orator lainnya, Tuana Manurung mengungkapkan jika pengurus tidak mau dan tidak mampu mengembalikan uang nasabah lebih baik mundur dan menyerahkan diri ke Kantor Polisi.
"Kami sudah capek, berulang kali hendak menjumpai pengurus, sudah tiga kali kami datang ke kantor ini, namun pengurus tidak pernah kelihatan," ujarnya.
"Harapan kami, supaya pihak Dinas Koperasi Provinsi Sumatera Utara turun ke lapangan dan menunjuk auditor independen, supaya nasib kami sebagai nasabah tidak terkatung-katung," pungkasnya.
Pantauan di lokasi, aksi berlangsung damai dengan pengawalan dari pihak kepolisian. Meski sempat terjadi ketegangan saat massa meminta pengurus keluar dari kantor, situasi tetap terkendali.
Namun hingga aksi selesai, tidak satu pun pengurus CU Abadi yang terlihat menemui massa. Hanya beberapa staf karyawan yang tampak berada di dalam kantor.
Sementara itu, Kepala Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah, Perdagangan dan Perindustrian Kabupaten Toba, Salomo Simanjuntak, dikonfirmasi melalui pesan WhatsApp mengenai masalah tersebut, hingga berita ini dikirim ke redaksi belum memberikan jawaban.
(Gb-dian14)