![]() |
Pagoda Maha Myat Muni di Mandalay ambruk akibat gempa yang mengguncang Myanmar dan negara-negara di sekitarnya, pada Jumat (BBC foto 28/03) |
GREENBERITA.con, Yangon, – Myanmar berduka. Gempa bumi berkekuatan magnitudo 7,7 yang mengguncang negara tersebut pada Jumat (28/03) telah menelan lebih dari 1.000 korban jiwa. Getaran gempa juga dirasakan di sejumlah negara tetangga seperti Thailand, Laos, dan India.
Berdasarkan data terbaru yang dirilis otoritas Myanmar pada Sabtu (29/03) siang waktu setempat, tercatat sebanyak 1.002 orang meninggal dunia akibat bencana tersebut.
Korban jiwa paling banyak ditemukan di Kota Mandalay, yang berjarak sekitar 60 kilometer dari pusat gempa di barat laut Kota Sagaing. Sebanyak 694 warga Mandalay dilaporkan tewas akibat guncangan kuat dan bangunan yang runtuh.
Di ibu kota Naypyidaw, otoritas mencatat 96 korban meninggal. Sementara di wilayah Sagaing tercatat 18 korban jiwa, dan di Kyauk Se sebanyak 30 orang meninggal dunia.
Gempa ini juga menyebabkan ratusan bangunan runtuh dan ribuan warga terpaksa mengungsi ke lokasi-lokasi aman. Proses evakuasi masih terus berlangsung, di tengah kekhawatiran akan adanya gempa susulan.
Pemerintah Myanmar mengimbau masyarakat tetap waspada dan mengikuti arahan petugas di lapangan. Bantuan darurat, baik dari dalam negeri maupun internasional, mulai berdatangan untuk membantu korban terdampak.
Hingga kini, proses identifikasi korban masih terus dilakukan, sementara tim penyelamat bekerja tanpa henti mencari korban yang kemungkinan masih terjebak di bawah reruntuha.
(GB -rijal18)