![]() |
Yayasan Jadilah Terang Danau Toba olah Enceng Gondok jadi Pupuk Kompos Organik pada tanaman dan bunga di sekitar Patung Yesus Penyelamat Sibeabea (photo greenberita/lasroy) |
GREENBERITA.com- Yayasan Jadilah Terang Danau Toba yang menjadi pengelola dari Lokasi Wisata Bukit Sibeabea ternyata bukan hanya memberikan kepedulian terhadap para generasi muda, namun juga ikut memberikan kepeduliannya terhadap pelestarian lingkungan khususnya kebersihan dan keindahan Danau Toba.
Hal itu terungkap ketika greenberita mengunjungi tempat pengolahan Enceng Gondok menjadi Pupuk Kompos yang bersifat organik ditepian pantai sekitar Bukit Sibeabea, Desa Janji Martahan, Kecamatan Harian, Kabupaten Samosir Sumatera Utara. Rabu 12 Februari 2025.
Program Pengolahan Enceng Gondok jadi Pupuk Kompos Organik ini dibenarkan oleh Direktur Sibeabea, Dr Alamson Situmorang MA kepada greenberita pada Rabu, 12 Februari 2025.
"Benar, kita telah menyelenggarakan Pengolahan Enceng Gondok jadi Pupuk Kompos Organik sejak tahun 2024 lalu dan kita gunakan sebagai pupuk organik pada semua tanaman berbuah dan tanaman bunga yang ada di Bukit Sibeabea," ujar Dr Alamson Situmorang.
Menurutnya, bahan baku Enceng Gondok diambil dari Danau Toba sekitar Bukit Sibeabea yaitu pantai Desa Harian, Janji Martahan, Kecamatan Harian.
"Tujuan utama kegiatan ini adalah bagaimana Destinasi Wisata Bukit Sibeabea melalui Yayasan Jadilah Terang Danau Toba mengambil peran untuk turut melakukan pembersihan Danau Toba serta pemanfaatan sampah yang ada untuk recycle dan pembuatan pupuk organik sebagai bentuk kepedulian terhadap lingkungan," jelas Dr Alamson.
Program Pengolahan Enceng Gondok jadi Pupuk Kompos Organik di Sibeabea Hills ini juga merupakan perwujudan misi pelestarian hutan dan lingkungan dari seorang putra Janji Martahan kepada masyarakat Samosir khususnya Kecamatan Harian.
"Ini semua bisa terwujud berkat visi pelestarian hutan dan lingkungan dari Ketua Dewan Pembina Yayasan Jadilah Terang Danau Toba, Sudung Situmorang SH MH yang merupakan Sang Inovator Sibeabea Hills dan pendiri Patung Yesus Penyelamat dan tertinggi di dunia," pungkas Dr Alamson Situmorang.
Terpisah, seorang petugas Bukit Sibeabea yang merupakan pengolah Enceng Gondok menjadi Pupuk Kompos Organik, Royman Saragih menjelaskan secara rinci proses pembuatan pupuk organik melalui fermentasi ini.
"Pertama tama, kami mengambil eceng gondok dari perairan Danau Toba di sekitar Bukit Sibeabea dan Harian yang dimuat ke tongkang, setelah penuh, lalu kami bongkar kesini. Setelah kami bongkar, kami lakukan penggilingan pak. Sesudah penggilingan, kami langsir sekaligus melakukan fermentasi," jelas Royman Saragih.
Dijelaskannya bahwa proses fermentasi dilakukan dengan cara mencampur Enceng Gondok dengan EM4 berupa bakteri dan glukosa serta ditaburi garam dan gula lalu ditutup plastik tebal.
"Kemudian selama 1 bulan kami fermentasi pak, setelah 1 bulan kompos siap dipakai pak," terangnya lagi.
Enceng Gondok yang dilakukan fermentasi berjumlah sekitar satu ton dan menghasilkan sekitar 500 kilogram pupuk kompos organik untuk keperluan pupuk pada tanaman bunga dan berbuah di Bukit Sibeabea.
Simak tayangan lengkap nya di YouTube GreenberitaTv Channel berikut ini,
(Gb-Ferndt01)