Notification

×

Iklan

Iklan

Delapan Kelompok Tani Tanam Padi Gogo di Sitaotao, Kadistan Samosir: Perkuat Swasembada Pangan

4 Feb 2025 | 20:12 WIB Last Updated 2025-02-04T13:12:53Z

 

Keterangan Photo : Gerakan tanam serentak (Kominfo/gb)



GREENBERITA.com -- Gerakan tanam serentak padi gogo adalah sebuah inisiatif untuk meningkatkan produksi pangan dan menjaga ketahanan pangan di Indonesia. Gerakan ini untuk meningkatkan produksi padi gogo, yang dapat ditanam di lahan kering dan memiliki potensi untuk meningkatkan ketahanan pangan. 


"Untuk tahun 2025, Gerakan ini dilakukan Pemerintah Kabupaten Samosir melalui Dinas Ketapang dan Pertanian dengan penanaman 1 ha padi Gogo di Sitaotao- Dusun 3 Desa Tanjung Bunga-Pangururan," ujar Kadis Ketapang dan Pertanian Dr Tiur Gultom pada Selasa, (04/02/2025).


Bersama 8 (delapan) kelompok tani yang ada di Desa Tanjung Bunga, Dinas Ketapang dan Pertanian melakukan penanaman serentak di lahan Kelompok tani Cahaya. 


Ditargetkan, 15 ha padi Gogo tahun ini akan  di tanam di Desa Tanjung Bunga yang dikelola kelompok tani. 


Penanaman padi Gogo ini juga guna  mendukung program swasembada pangan secara nasional. Sebelumnya padi Gogo telah berhasil di Desa Maduma dengan hasil 6 ton/ ha, dan hasilnya, saat ini ditanam di Desa Tanjung Bunga. 


Melihat kondisi kesuburan tanah di Sitaotao, Kadis Ketapang dan Pertanian Dr Tiur Gultom yakin hasil Padi Gogo akan lebih memuaskan. Hasil dari Desa Tanjung Bunga diharapkan juga dapat dibagikan kepada kelompok lain nantinya sehingga padi Gogo akan semakin menyeluruh di Kabupaten Samosir. 


"Kesuburan tanah di Sitaotao lebih baik dari Maduma, maka saya yakin hasilnya juga akan lebih memuaskan. Tempat ini cocok sebagai pusat penanaman padi Gogo melihat kondisi kesuburan tanahnya. Kami dari dinas memberi perhatian untuk  Desa Tanjung Bunga," kata Tumiur


Disebutkan Tumiur, Dinas Pertanian akan membantu petani dalam pengolahan lahan 15 ha dengan mengerahkan traktor dari dinas. Bibit yang ditanam merupakan varietas sigambiri merah juga diupayakan dari sinergitas dengan kementerian pertanian pada 14 ha lahan berikutnya. Untuk itu, ia mengajak petani untuk mendukung dan memelihara tanaman dengan baik.


Menurutnya pertanian padi Gogo ini layak dipadukan dengan pariwisata karena didukung view yang cukup bagus dari ketinggian kaki gunung Pusuk buhit. Untuk itu, Tumiur berharap tradisi menanam padi dapat dikembalikan sebagaimana dilakukan nenek moyang terdahulu. 


"Kedepan, mari mengembalikan tradisi menanam padi sebagaimana opung naparjolo. Selain pertanian lokasi kita ini cocok dipadukan dengan pariwisata" ungkap Tumiur memberi semangat.


Melalui program pangula nature yang sudah dicanangkan, Tumiur juga meminta petani untuk menggunakan pupuk organik dan tidak membakar lahan. Belajar dan mau membuat pupuk organik untuk kebutuhan pertanian.


 "Kita rawat padi ini dengan baik, penyuluh akan turun kelapangan , akan lebih efektif untuk membantu petani termasuk dalam pembuatan pupuk organik. Sukses padi Gogo ini, maka akan banyak lagi bantuan yang akan diberikan seperti kentang yang diusulkan kelompok tani," katanya.

Keterangan Photo : Gerakan tanam serentak (Kominfo/gb)


Kadis Ketapang dan Pertanian juga mendukung potensi kopi yang ada di Sitaotao, akan mendaftarkan indikasi geografis kopi dari lereng gunung Pusuk buhit, sehingga kedepan kopi yang ada dikemas untuk memberi nilai tambah.


Kepala Desa Tanjung Bunga Lasper B. Sitanggang menyakini penanaman Padi Gogo di Desanya akan lebih memuaskan, selain kesuburan tanah, dalam musim kemarau sekalipun setiap pagi pasti ada embun sehingga ada harapan untuk berhasil.


"Harapan saya hasil di daerah kita ini harus berbeda 3 kali lipat dari desa Maduma.Kita jangan hanya menanam tetapi harus berusaha bagaimana hasilnya melimpah" kata Lasper B. Sitanggang.


Ditambahkannya, Pemerintah desa Tanjung Bunga siap mendukung dan memfasilitasi petani untuk pembuatan pupuk organik. Maka diharapkan kerjasama diantara petani mengerjakan pembuatan pupuk secara berama-sama dengan memanfaatkan eceng gondok  di Danau Toba. 


"Dalam mengerjakan pertanaman harus tetap kompak dan kerjasama terutama menyiapkan pupuk supaya hasilnya maksimal. Hasil yang didapat nantinya dapat dibagikan lagi ke kelompok lain sehingga kelompok lain dapat merasakan hal yang sama. Kita tidak bisa terus-terus  membeli bibit dan berharap bantuan akan tetapi kita harus dapat menyiapkan bibit sendiri" pungkas Lasper. 


(Gb-Ferndt01/reel)