|
GREENBERITA.com- Kepala Kejaksaan Negeri (Kajari) Samosir bersama anggotanya mengajak Lurah Pintu Sona dan Staf Kecamatan Pangururan melakukan gotong royong guna membersihkan gorong-gorong dan parit disekitaran Kelurahan Pintu Sona pada Jumat, (24/1/2025).
Menurut Kajari Samosir Karya Graham Hutagaol SH, MHum, dirinya terdorong mengajak Staf Kantor Kelurahan Pintu Sona dan Camat Pangururan dan Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Samosir melakukan gotong royong ini karena merasa prihatin melihat adanya air yang selalu tergenang setiap kali dirinya melalui jalan di Kelurahan Pintu Sona ini.
"Terimakasih sebelumnya ya, saya tiap hari lewat dari sini pak dan saya melihat kok ada masalah dengan saluran ini, sehingga kita sebagai warga kabupaten pariwisata ini ingin menunjukkan bahwa daerah kita ini daerah yang bersih pak, karena orang tamu banyak melihat keindahan alam ini," ujar Karya Graham Hutagaol.
Dijelaskannya, selama 8 bulan bertugas di Samosir dan melewati jalan Hadrianus Sinaga di Kelurahan Pintu Sona, selalu terlihat ada air tergenang dan membanjiri jalan raya utama di Ibu Kota Kabupaten Samosir ini.
"Jadi ketika saya perhatikan ini ada masalah tentang sumbatnya parit ini, saya perhatikan 8 bulan ini, masalah ini banjir selalu disini makanya saya secara inisiatif untuk merangkul semua khusunya forum komunikasi kecamatan ya, saya undang pak Camat, saya undang Danramil, saya undang juga KLH, kemudian Lurah (Pintu Sona), bagaimana solusinya kita mengadakan gotong royong bersama, tujuannya hanya satu, bagaimana supaya Samosir ini khususnya kota Pangururan ini bisa lebih bersih tidak ada sumbatan sumbatan, tidak ada banjir, supaya tidak lagi macet pak tidak tersumbat lagi aliran ini," terang Karya Graham Hutagaol yang telah lama bertugas di Samosir sejak tahun 2004 sampai 2008 ini.
Dirinya menegaskan bahwa hal ini merupakan suatu trigger gerakan moral agar masyarakat Samosir mencintai kebersihan dan dengan bergotong royong secara rutin dirinya yakin Kota Pangururan akan bersih sehingga disukai para wisatawan.
"Saya ngga sampai hati melihat wisatawan lewat dari sini dalam kondisi banjir, sehingga nantinya aparat yang terkait khusunya mungkin Pemkab Samosir bisa nanti kami rekomendasikan supaya ini dibuat parit yang permanen supaya tidak terjadi lagi penyumbatan seperti ini, jadi saya juga merekomendasikan pihak terkait mungkin PU supaya bisa memperhatikan ini ke depannya," ungkap Karya Graham.
Guna meningkatkan kesadaran dan tanggung jawab masyarakat disekitar Keluarga Pintu Sona agar tidak banjir lagi, dirinya bersama Pemkab Samosir akan mengundang masyarakat duduk bersama.
"Karena ini untuk kepentingan bersama maka masyarakat juga harus memberikan hatinya untuk kepentingan bersama itu harapan saya," pungkas Karya Graham Hutagaol.
Sementara itu, Sekretaris pada Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Samosir Lambok M Sitinjak memberikan apresiasi kepada Kajari Samosir beserta stafnya yang menginisiasi kegiatan kebersihan dan gotong royong tersebut.
"Pertama tama, saya ucapkan (terimakasih) kepada Pak Kajari yang telah peduli memberikan semangat buat kami mengajak bersama sama melakukan gotong royong, artinya ini adalah suatu kebersamaan kita, terimakasih Pak Kajari telah mengajak dan harapan kami Pak Kajari terkait solusi solusi kedepannya terkait dengan lintas sektor Pak Kajari nanti masyarakat mendukung, Pemkab (juga) mendukung," jelas Lambok Sitinjak.
Pernyataan Lambok Sitinjak juga diamini Lurah Pintu Sona Gudson Sinurat sembari memberikan apresiasi atas gebrakan yang dilakukan Kajari Samosir melakukan kegiatan gotong royong bersama di wilayah kelurahan yang dipimpinnya.
"Sebagai lurah berterima kasih kepada Pak Kajari sekaligus senang dengan gebrakan beliau, karena jujur aja emang ada upaya selama ini yang kita buat tapi ya keterbatasan ya mungkin diperlukan peran lintas sektor, karena ada hal hal tertentu yang sudah dibilang Pak Kajari sama Pak Camat pun sudah sering kita keluhkan, mungkin ada upaya untuk mengambil solusi permanen supaya tidak terulang lagi karena solusi sementara sudah pernah kita buat dan hasilnya memang sementara bisa bersih tapi untuk permanennya kita harapkan harus ada pendekatan terhadap titik titik yang ada kesulitan," ungkap Gudson Sinurat.
(Gb-Ferndt01)