Notification

×

Iklan

Iklan

Ini Harapan Ojan dari Majalengka, Mengadu Nasib Berdagang Keliling di Samosir

24 Jan 2025 | 08:30 WIB Last Updated 2025-01-24T10:20:12Z
Ojan, pedagang asal Majalengka di Kabupaten Samosir (photo greenberita/Rijal)


GREENBERITA.com–  Kabupaten Samosir selain menawarkan keindahan alamnya, juga seperti gula bagi semut yang menawarkan kesempatan berdagang untuk para perantau pekerja informal, termasuk kepada Ojan asal Majalengka yang saat ini jadi pedagang keliling di Kabupaten Samosir.


Setiap harinya Ojan mendorong gerobaknya berkeliling kawasan Samosir, menawarkan cimol dan otak-otak kepada para pelancong yang menikmati pesona alam di tanah Batak ini.


Ojan bukan warga asli Samosir, ia berasal dari Majalengka, Jawa Barat. Ojan telah satu tahun terakhir merantau, meninggalkan istri tercintanya yang kini tengah mengandung anak pertama mereka. Jarak yang membentang membuat rindu semakin mendalam, tetapi di setiap langkah yang ia tempuh, ada doa dan harapan untuk masa depan keluarganya.


“Saya ingin anak saya nanti punya kehidupan yang lebih baik dari saya. Itu alasan saya berjuang di sini,” ucap Ojan dengan suara lirih, sembari memandang gerobaknya yang sederhana namun penuh harapan baginya.


Namun, perjuangan Ojan tidak selalu mudah. Ia kerap menghadapi kesulitan karena aturan di beberapa kawasan wisata yang melarang pedagang keliling berjualan. Hal ini sering kali membuatnya harus berpindah-pindah tempat, mencari lokasi yang memperbolehkan gerobaknya berhenti sejenak.


"Kadang rasanya lelah sekali. Sudah jalan jauh, belum tentu ada yang beli. Apalagi kalau harus pindah karena tidak boleh jualan di suatu tempat. Tapi saya tidak boleh menyerah, karena ada istri dan anak saya yang menunggu di rumah," katanya dengan mata berkaca-kaca kepada greenberita pada pada Kamis (23 /1/2025).


Meski demikian, Ojan tetap bersyukur. Setiap kali ada wisatawan yang membeli cimol atau otak-otaknya, ia merasa usahanya terbayar. “Mereka bilang cimol saya enak, itu bikin hati saya sedikit lega. Saya tahu usaha ini kecil, tapi ini cara saya untuk menyambung hidup,” tambahnya.


Ojan berharap ada kebijakan yang lebih ramah bagi pedagang keliling seperti dirinya di kawasan wisata Samosir. Ia yakin, keberadaan pedagang kecil justru bisa melengkapi pengalaman wisatawan yang ingin mencicipi jajanan lokal.


“Saya hanya ingin dimudahkan untuk jualan di tempat wisata. Kami ini pedagang kecil, hanya ingin mencari rezeki yang halal. Kalau diberi kesempatan, kami juga bisa membantu menghidupkan suasana di sini,” ujarnya penuh harap.


Di tengah perjuangannya, Ojan tetap memelihara impian besar: menjadi ayah yang membanggakan bagi anaknya. Ia ingin anaknya kelak tumbuh dengan penuh kebahagiaan, tanpa harus merasakan beratnya beban hidup yang ia alami saat ini.


Kisah Ojan adalah potret nyata perjuangan banyak pedagang kecil di Samosir. Di balik gerobak sederhana mereka, tersimpan harapan besar dan kerja keras yang tak kenal lelah. Semoga harapan mereka mendapat ruang, agar pariwisata Samosir tidak hanya menjadi kebanggaan, tetapi juga menjadi sumber kehidupan bagi masyarakat kecil yang menggantungkan asa di dalamnya. 


(GB-Rijal12)