 |
| Anggota DPRD Sumatera Utara Landen Marbun (photo ist/GB) |
GREENBERITA ,com- Anggota DPRD Sumatera Utara
Landen Marbun SH mengajak warga Kristiani untuk beribadah dengan penuh sukacita sekaligus tetap menghormati sesama pemeluk agama lainnya.
Hal tersebut disampaikan politisi tulen dari PDIP yang dikenal sebagai sosok bergaul dan punya banyak sahabat dan kerabat dari seluruh suku dan agama ini.
"Menjelang Natal yang berbahagia ini, saya mengajak seluruh umat Kristiani di Sumatera Utara untuk tetap rajin beribadah dan rayakan Hari Natal penuh sukacita menyambut hari kelahiran Tuhan Yesus Kristus sembari menghormati pemeluk agama lainnya," ujar Landen Marbun.
Dirinya menyatakan bahwa Hari Kelahiran sang Penyelamat Yesus Kristus menjadi momentum untuk lebih mengasihi sesama seperti yang diajarkan Nya.
"Karena nya, momentum hari Natal ini saya juga mengajak seluruh umat Kristiani untuk lebih berbagi kepada sesama umat manusia sebagai bentuk menjalankan perintah Yesus Kristus untuk mengasihi sesama seperti kita mengasihi diri sendiri," pungkasnya kepada greenberita ketika dikonfirmasi pada Jumat, 20 Desember 2024.
Landen Marbun tercatat memulai karier politiknya pada periode 1999-2004 jadi anggota DPRD Medan dari Partai Bhineka Tunggal Ika tercatat sebagai dewan termuda dan masih lajang. Pemilu 2004 nyaleg dari Partai Damai Sejahtera (PDS) duduk periode kedua dan periode ketiga tahun 2009.
Pemilu 2014 dia pindah ke Hanura dan berhasil duduk untuk periode ke-4. Pada Pemilu 2019 langkahnya terhenti ketika nyaleg dari Nasdem. Lima tahun absen jadi anggota dewan, Landen membuka kantor pengacara di Kompleks Bagya City. Pada Pemilu 2024, Landen nyaleg ke DPRD Sumut dari PDIP dan berhasil lolos dengan raihan 24.000 lebih suara.
Sejak Pemilu 2004, Landen Marbun satu-satunya putra Batak yang meraih suara terbanyak di komunitas Tionghoa di kawasan Jalan Metal Kecamatan Medan Deli. Ketika kalah Pemilu 2019 Landen tetap meraih suara tertinggi. Di kawasan tersebut Landen meraih 111 suara di setiap TPS.
Warga Tionghoa kawasan Metal adalah eks pengungsi Aceh yang ditempatkan pemerintah di kawasan tersebut tahun 2000-an. Namun ada pihak mengklaim sebagai pemilik tanah Jalan Metal, hampir saja dieksekusi dan sebagai politikus Landen Marbun “pasang badan” berjuang membela pengungsi. (Gb-Ferndt01)
