Notification

×

Iklan

Iklan

Manghaholongi Tuhan Debata dohot dongan jolma Mengasihi Tuhan Allah dan sesama Manusia

3 Nov 2024 | 10:00 WIB Last Updated 2024-11-03T03:03:18Z

 




GREENERITA.COM- Jamita Minggu, 03 November 2024 Manghaholongi Tuhan Debata dohot dongan jolma Mengasihi Tuhan Allah dan sesama Manusia Markus 12:28-34


I. Pendahuluan

Benar menjadi orang Kristen, haruslah mengikut Kristus, Allah yang Esa ( Ul 5:1). Dalam hukum taurat, Akulah Tuhan Allahmu seru Tuhan kita, tidak boleh ada allah lain, selain dari Aku. Titah Allah melarang keras mengabdi kepada 2 tuan, mestinya dan harus monotheisme bukan politheisme (banyak Tuhan). Allah yang esa yang hrs disembah, dikasihi dari segenap hati, pikiran dan kekuatan, tapi cukupkah hanya dengan mengasihi Allah, tanpa ada hubungan kasihnya terhadap sesama?


II. Triangle love (segitiga cinta)

Benar ada dua balok yang menghubungkan salib, yaitu balok vertikal dan horizontal. Balok vertikal adalah Bapa dalam Diri Yesus Kristus dan Roh Kudus, sedangkan balok horizontal diri kita dan sesama, manusia dan semua ciptaan. Kedua balok bertemu dsn terhubung menjadi salib keselamatan Yesus menekankan hukum yang utama dan terutama ialah bagaimana penerapan  kasih kepada Allah jelas kelihatan terhadap sesama manusia dan seluruh ciptaan? Sejenak kita ikuti penjelasan Yesus tentang siapakah sesamaku? Siapakah sesamaku?

Ini menjadi topik perdebatan antara Yesus dan ahli taurat, kalau kita baca dalam Lukas 20: untuk menjelaskan siapakah sesama kita Yesus mengambil perumpamaan Orang Samaria yang murah hati. Ada orang yg babak belur dihabisi perampok ditinggal setengah mati saat perjalanannya dari Yerusalem ke Yerikho, Ironisnya: orang beragama, kenal Tuhan, mengasihi Tuhan, hli lagi dlm hukum taurat, Imam dan Levi lewat dari samping korban, bagaimana respon mereka?

Kasihnya kepada Allah tinggal dalam kognisi, pikiran dan pemahaman, tidak menyentuh afeksi dan psikomotoris, ada aksi baik semua ciptaan, itu semua karena dilewatinya begitu saja, tapi orang samaria yang tak tau hukum taurat, dicap musuh Israel, namun mengulurkan tangannya peduli, berbelas kasih, dia obati, angkat dan bawa berobat dan membayar semua pengobatannya. Siapakah yang disebut sesama dalam hal ini: adalah orang yang tergerak hatinya oleh belas kasihanan. 

Sesama: orang yang mengasihi sesamanya tanpa hiraukan atribut atribut, jabatan, suku, ras dan agama dalam berbelas kasih


III. Cinta Uang, (Pilargurion) Memburu dan Mengejar Uang Mengorbankan Sesama

1 Timotius 6:10 Karena akar segala kejahatan ialah cinta uang. Sebab oleh memburu uanglah beberapa orang telah menyimpang dari iman dan menyiksa dirinya dengan berbagai-bagai duka. Pilargurion: pilo: cinta, argurion : perak, uang, berarti memprioritaskan uang bagi segalanya. Tega mengorbankan segalanya karena uang. Penghalalan cara dilakukan demi uang, judi online, scatter, semuanya merana karena judi, Uang telah membayar semuanya: ekonomi capitalist, korbankan alam ekologi, demi mencari keuntungan maksimal, hukum kebiri karena uang, uang telah mampu beli semua jabatan, ada uang semuanya sudah beres. Harga diri terjual karena uang, uang telah dijadikan alat kemenangan dalam kontestan, uang melebihi kasih kepada Allah dan sesama, inilah yang terjadi bila kasih dan cinta kepada uang lebih dari kasih kepada Tuhan Allah, akan menyakiti dan mengorbankan manusia dan sesama ciptaan.


IV. Mengasihi Tuhan dan Sesama
Kembali ke.Luk 10, sesama kita termasuk enemy, musuh dan orang yang terpinggirkan (Marginalize) people. Sesama kita regardless (tanpa hiraukan) simbol dan jabatan, kekuasaan dan kepentingan
Bagaimana kondisi dan situasi sesama kita: Data BPS disekitar kita masih 25,27 juta, miskin, sengsara, menderita, dan pengangguran 8 juta? Banyak orang yang belum memperoleh makan dan minuman, tiada biaya berobat, tidak bisa kecap pendidikan, siapa yang peduli?

Mengasihi Allah (vertikal) harus kelihatan kasih kepada sesama (Horizontal) itulah Salib: keselamatan. Untuk mewujudkan inilah maka Yesus dalam Mat 25:35 Sebab ketika Aku lapar, kamu memberi Aku makan; ketika Aku haus, kamu memberi Aku minum; ketika Aku seorang asing, kamu memberi Aku tumpangan; 25:36 ketika Aku telanjang, kamu memberi Aku pakaian; ketika Aku sakit, kamu melawat Aku; ketika Aku di dalam penjara, kamu mengunjungi Aku. 25:37 Maka orang-orang benar itu akan menjawab Dia, katanya: Tuhan, bilamanakah kami melihat Engkau lapar dan kami memberi Engkau makan, atau haus dan kami memberi Engkau minum? 25:38 Bilamanakah kami melihat Engkau sebagai orang asing, dan kami memberi Engkau tumpangan, atau telanjang dan kami memberi Engkau pakaian? 25:39 Bilamanakah kami melihat Engkau sakit atau dalam penjara dan kami mengunjungi Engkau? 25:40 Dan Raja itu akan menjawab mereka: Aku berkata kepadamu, sesungguhnya segala sesuatu yang kamu lakukan untuk salah seorang dari saudaraKu yang paling hina ini, kamu telah melakukannya untuk Aku.

V. Panutup
Pertanyaan sekarang sudahkah kita melakukan kasih kepada Allah? Kasih kepada Allah mestinya kelihatan dari kasih kepada sesama manusia dan seluruh ciptaan.
Amin

Salam Diakonia !
Tuhan memberkati, Tabe Sian Samosir
Pdt. Rein Justin Gultom, STh, MA
Praeses HKBP distrik VII Samosir