Notification

×

Iklan

Iklan

Pasar Malam Di Sri Mersing, Dr Abdul Khalik : Itu Tak Layak, Tempat Sakral Perjuangan Kemerdekaan

2 Agu 2024 | 17:20 WIB Last Updated 2024-08-02T10:20:10Z

 

Pemerhati Kota Tebing Tinggi

GREENBERITA.com- Pemerintah Kota Tebing Tinggi dan Polres Tebing Tinggi akhir - akhir ini menjadi sorotan bagi masyarakat nya. pasalnya, Lapangan Merdeka Sri Mersing Tebing Tinggi dijadikan tempat Komersil Hiburan Pasar Malam.


Hal itu menuai protes keras dari Komunikasi Masyarakat Anti Korupsi ( KOMAKI ) yang beberapa waktu lalu telah mengirimkan surat terbukanya kepada Pemerintah Kota Tebing Tinggi uang ditembuskan kepada Kapolre Tebing Tinggi serta Ketua DPRD Tebing Tinggi.


Pemerhati Kota Tebing Tinggi yang juga Sejarahwan Melayu dari Pemangku Adat Negeri Padang mengatakan, tempat yang seharusnya sakral itu dijaga dan dirawat dengan tangan seni dan budaya, bukan seperti hiburan malam tersebut.


“ tempat atau lapangan sri mersing itu adalah tempat yang sakral perjuangan kemerdekaan Indonesia dikala itu, seharusnya itu dijadikan situs kebudayaan yang harus dirawat dan dijaga, bukan dikomersilkan,” terang Dr. Khalik.


Bahkan, tambahnya, disitulah seharusnya Pemerintah Kota menerapkan aturan - aturan khusus untuk lapangan sri mersing atau lapangan merdeka.


“ yang saya dengar, waktu Pj. Walikota yang lalu, ada perwal untuk tempat itu, nah itu sangat baik, tapi tahun ini terbil perda tentang retribusi tempat termasuk lapangan meredeka, ini kan aneh !, saya rasa Pemko dan DPRD harus mengali lagi tentang sejarah kemerdekaan di Kota Tebing Tinggi,” ucap Dr. Khalik M.Kom, M.AP.


Tutupnya, ditempat sakral perjuangan kemerdekaan itu, ada nilai yang tidak dapat dihilangkan, yakni norma - norma budaya, kearifan lokal yang terkandung didalam ya, maka seharusnya Pemko dan DPRD Tebing Tinggi tidak bisa asal ketok saja soal Perda No. 1 tahun 2024 tentang retribusi tempat, seharusnya didiskusikan kepada tokoh - tokoh yang ada di Tebing Tinggi.


Laporan : Redaksi