Notification

×

Iklan

Iklan

Renungan Minggu : Marhuaso do Jesus Manarihon Ngolunta

27 Jul 2024 | 20:23 WIB Last Updated 2024-07-27T13:44:38Z

 

Preses HKBP Distrik VII Samosir

GREENERITA.COM- Jamita Minggu, 27 Juli 2024, “Marhuaso do Jesus Manarihon Ngolunta” Yesus berkuasa memenuhi Kebutuhan Kita (Ev Johanes 6:1-15)

I. Pendahuluan
Dunia dan indonesia dalam bayang bayang ancaman Ketahanan pangan dari data milyar orang tidak dapat makan, dan perubahan iklim yang terjadi Banyak orang yang berjuang demi sesuap nasi, mereka miskin, tapi acap tak kuasa penuhi
perut sejengkal, sering Penghalalan segala cara harus dilakukan demi pemenuhan kebutuhan di tengah kelaparan?
Banyak Orang dalam gangguan ODDP (Orang dalam disabilitas Psikososial) berkeliaran butuh makanan, di TPA dan tong sampah, di depan depan rumah, siapakah yang memberi mereka makan? tetapi acap banyak orang tidak peduli, mereka mengutip di tong sampah itupun kalau ada tersedia, siapa yang peduli? Teks ini akan menjawab kepedulian Yesus di tengah ancaman kelaparan ribuan atau puluh ribuan warga yang datang di tengah jalan bagaimana jawab dan strategi Yesus? dan apa yang boleh menjadi kehidupan dan gerak kita bersama? Kita ikuti penjelasan sederhana teks ini

II. Strategi Yesus & sebuah kepedulian di tengah ancaman
Inilah yang terjadi di jaman Yesus, saat Yesus menyeberang Galilea, 5000 orang lelaki dating berduyun duyun menghampiri Yesus, belum lagi termasuk perempuan. sungguh mereka mau melihat perbuatan mujizat yg dilakukan Yesus. Tapi Mereka terancam kelaparan, tidak ada tempat beli makanan. Murid Yesus pada sumpek dan suntuk. Gampang saja lontar strategy Pilipus mengatakan: Tuhan suruh saja mereka pulang. Benar tidak punya perasaan. . Andreas salah satu dari murid itu melihat ada anak anak yang memiliki 5 roti, dsn 2 ikan saja saat itu, mungkin ini hanya bekal baginya. Mungkinkah yang ini dibagi nahi untuk 5000 an lebih jiwa?
Yesus meminta kesediaan anak itu untuk memberi, Wah biasanya si anak pelit? Tapi demi orang lain dia buka hati dia peduli dan tidak egois, menyerahkan itu kepada Yesus. Ya tidak mungkin ini dibagi, tapi bagi Yesus tiada yang mustahil (Luk 2:37) Yesus menengadah ke langit berdoa pada BapaNya dan mengucap syukur, apa yang terjadi? Roti dan ikan ini di bagi bagi kepada mereka yang lapar. Wah tidak hanya cukup dihitung sisa 12 bakul, bukankah ini suatu hal yang luar biasa? Bukankah ini sebuah bentuk kepedulian Yesus, di tengah ancaman kelaparan ? Peduli mencukupkan needs ,(kebutuhan vital manusia). Rahasianya menggunakan dan Memanfaatkan, mengoptimalkan menggandakan dari sumber daya lokal yang tersedia 5 roti dan 2 ikan lebih 12 bakul? Utilizing local resources inilah strategy Yesus, yang teramat kita puji dan syukuri.

III. Meneladani Misi holistik Yesus ? Utilizing la local resources Atau cukup hanya berdoa saja?
Yesus tahu manusia punya hati dan rasa, punya kebutuhan yang harus dipenuhi. Sungguh kebutuhan Misi holistik haruslah tercukupi, utuh dengan kebutuhan spiritualitas. Kita murid Pengikut harus meneladani perbuatan dsn kelakuan, meniru cara dsn strategy Yesus Pertanyaan yang sering kontrafiktif adakah urusan makanan dsn minuman urusan Greja? Adakah urusan bisnis yang dilakukan Greja agar manusia memperoleh makanan adalah halal? Kulihat Disini kita masih berbeda pendapat? Seperti Filippus dan Andreas yang berkata suruh mereka pulang Yesus. Mungkin bagi mereka pekerjaan Yesus persoalan  akanan dan minuman tidak include. hanya urusan khotbah kerajaan Allah yang mestinya diurusi Yesus?
Roma 14:17, Sebab Kerajaan Allah bukanlah soal makanan dan minuman, tetapi soal kebenaran, damai sejahtera dan sukacita oleh Roh Kudus. Tapi kata "bukan hanya" (is not a matter of eating and drinking) berarti kan include,termasuk makanan dan minuman. Itulah Yesus memberi jingga daging dan darahnya menjadi makanan dan minuman, semuanya harus menjadi kemuliaan namaNya. 1 Kor 10:31 Jika engkau makan atau jika engkau minum, atau jika engkau melakukan sesuatu yang lain, lakukanlah semuanya itu untuk kemuliaan namaNya . Semuanya halal

IV. Maintain and utilizing Local Resources
(Menggunakan dan maafkan sumberdaya, tugas kita bersama) Menyimak apa yang diperbuat Kristus peduli needs kebutuhan vital manusia dan warga tanpa mengabaikan dsn merusak ekologi, maka arak arakan pengolahan dan pemanfaatan local redourcess (tidak lagi 2 ikan 5 roti) saja, tetapi kini sumber daya yang tersedia HKBP distrik VII Samosir memiliki 6 unit usaha, Galery dsn Restorant, tempat warga memasarkan UMKM nya yang dikemas dari sumber daya lokalnya, misalnya kerja punya kacang, tidak dijual kacang ansich tetapi dicipta jadi tikting kacang demikian sumber daya lainnya, resto tempat warga menikmati hasil produk, dsn satu lagi unit mix farming ada kebun pertanian, tempat warga berlatih bgmna mengoptimalkan dsn mengemas sumber daya lokal, sayur mayur, beternak ayam, ikan organik tanpa kimia, buah naga, anggur, dsb. Banyak petani dan mahasiswa calon pelayan di tempat ini, HKBP distrik VII Samosir punya niat bagaimana memanfaatkan sumberdaya, meniru strategy kepedulian Yesus mengambil
sumber daya, mendoakan sumberdaya 2 ikan dan 5 roti untuk mencukupi kebutuhan warga agar ketahanan pangan terus berlanjut, menyemangati para petani dan mengajak warga dalam UMKM bisnis Gereja yang sehat, bisnis Gereja diperlukan untuk memenuhi hidup Gereja dan kemulusan Tuhan, sebab dalam Luk makan dan minum jamu perbuat untuk kemuliaan Tuhan.
Tapi masih ada diantara kita beranggapan berlatih optimalisasi sumber daya lokal Latihan bertani adalah perbudakan? Sehingga segudang kritik berdatangan dan bermunculan? Amit amit aja teman? Lihat Yesus peduli, memberi makanan dan mencukupkan makanan 5000 lebih umat yang menghampirinya? Berapa warga tanggung jawab yang diserahkan bagi kita? Yesus tidak mengikuti kata hati murid usir saja mereka, di gkirksn saja mereka? Tapi ambil sumber daya, optimalkan hingga lebih 22 bakul sehingga masih memiliki hari esok, dan ketahanan pangan terjamin.

V. Penutup
Sebagai sebuah penutup Karl Barth & Moltmann dalam peran sosial Gereja pernah berkata, Gereja yang hidup adalah Gereja yang bereksistensi. Bagaimana gereja kita peduli dalam segala existensi kehidupan Gereja, dalam segala needs kehidupan warga dan dunia. Menjadi berkat bagi warganya dan seluruh ciptaan Tuhan. Bagaimana Gereja turut menggandeng semua stakeholder agar ketahanan pangannya terjamin. No one left behind tidak ada seorangpun yang kelaparan, perutnya keroncongan Tentu bukan hanya makanan dan minuman tetapi firman Allah . Sejahterakan wargamu, maka pada gilirannya Gereja dan negara dsn dunia ini akan sejahtera Gereja mencukupkan makanan dengan berbagai metode dan strategy adalah cara teladan dari Yesus. Jangan alergi, jangan hanya berdoa dan bernyanyi, ingat optimalkan sdm dan sda warga dsn alam ciptaan. Demi dorsk Sorai segala makhluk Amin
Tuhan Mamasu-masu.

Pangururan, 27 Juli 2024
Salam Diakonia!
Pdt. Rein Justin Gultom, STh, MA