Ketua DPC Partai Gerindra Kabupaten Samosir Josmar Naibaho |
GREENBERITA.com- Usai Pemilu 14 Februari 2024 lalu, event demokrasi kembali digelar di seluruh daerah Indonesia dari mulai provinsi, kabupaten dan kota yaitu Pilkada Serentak 27 November 2024, termasuk di Kabupaten Samosir Sumatera Utara.
Beberapa sosok mulai bermunculan dari beberapa komunitas marga yang ada di Kabupaten Samosir termasuk Bupati Samosir Vandiko Timotius Gultom sendiri sebagai Petahana.
Berbincang terkait pelaksanaan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) di Kabupaten Samosir, Ketua DPC Partai Gerindra Kabupaten Samosir Josmar Naibaho mengatakan bahwa Pilkada itu digunakan sebagai sarana produk fungsional bagaimana memilih pemimpin demi suksesi kepemimpinan.
"Nah memilih pemimpin itu kan kita tentukan bagaimana cara mencari sosok pemimpin yang pas yang mempunyai dedikasi tinggi terhadap Samosir. Nah, untuk mencari yang terbaik itu bagaimana caranya? Kan begitu kan? Kontestasi yang kita harapkan itu kan adalah kompetisi yang fair. Sebanyak mungkin putra putri terbaik Samosir itu, mengambil andil ikut peran, ikut main di pilkada ini. Jadi, dengan demikian kita akan mendapat pemimpin yang baik," ujar Josmar Naibaho ketika berbincang dengan greenberita pada Kamis, 21 Maret 2024 di Puro Kafe Pangururan, Samosir.
Dirinya yakin dari kompetisi yang baik dan kompetisi yang kompetitif akan mendapat pemimpin yang pasti lebih baik daripada kompetisi yang sudah di atur.
"Ya, yang sah lah. Ditahap awal ini menurut saya, kita harus berkompetisi, misalnya Vandiko, sekarang muncul Edison, muncul lagi Situmorang, misal muncul lagi saya," jelas Josmar Naibaho yang sebelumnya adalah seorang jurnalis di Jakarta.
Dia mendorong masing-masing pihak yang hendak maju sebagai Bupati Samosir untuk mempromosikan diri dan program dengan cara bagaimana agar program tersebut sampai kepada masyarakat Kabupaten Samosir .
"Memang inikan sudah bulan masuk April, akhir Maret. Nanti di bulan Mei atau awal Juni tetap ajalah kita survei orang ramai, dari hasil survei itukan kelihatan siapa yang mau main. Misalnya seperti saya, survei saya katakanlah rendah, katakanlah peringkat saya 9 dari 10 calon disitu. Kan memalukan kalo saya tetap maju tapi kalo saya nomor tiga, boleh dong saya uji kemampuan saya. Disitu kita berharap kalau ada orang yang muncul katakanlah mencalonkan, ayolah dukung. Jangan di anggap ini sebagai musuh, tetapi harus dianggap sebagai partner untuk mencari yang baik," ungkapnya.
Menurutnya, perbedaan pendapat itu hal yang wajar karena setiap orang punya pendapat pribadi yang berbeda soal kriteria.
"Tapi bagi saya yang paling utama itu adalah, selesai dulu dengan dirimu. Artinya bukan cari kerja, bukan hanya mau cari duit, Bukan mau memperkaya diri. Jadi itu dulu syarat nya," tegas Josmar terkait harapan seorang calon kepala daerah.
"Setelah selesai dengan dirinya, tidak punya mental korup. Saya lebih setuju itu daripada menurut saya hanya sekedar pandai, pintar, kan andaikan itu yang ada komplit misal pintar, baik, bijaksana siapa yang ga mau," terangnya lagi.
Menurutnya orang yang jujur, tidak punya jiwa koruptif. "Karna, kita bukan dibilang harus malaikat, engga. Tapi ya janganlah, artinya ya kita tau nya realita tapi saya kira itu bukan suatu tujuan," pungkas Josmar Naibaho. *** (bersambung..)
(Gb-Ferndt01 )