Wali Kota Pematangsiantar Susanti Dewayani SpA terlihat bahagia atas peningkatkan IKT yang menduduki urutan-11 |
GREENBERITA.com- Kabar bahagia datang untuk Kota Pematangsiantar pasca Setara Institute merilis daftar Indeks Kota Toleransi (IKT) di Indonesia.
Dalam daftar tersebut, Kota Pematangsiantar berada di urutan 11, dengan skor 5,750.
Posisi Kota Pematangsiantar ini melesat 20 peringkat dari tahun sebelumnya yang berada di urutan 31.
Bahkan di tahun sebelumnya, terpuruk di urutan 51. Meskipun sempat pernah meraih predikat sebagai Kota Paling Toleran.
Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kaban Kesbangpol) Kota Pematangsiantar Ir Ali Akbar, Kamis (01/02/2024) pagi menerangkan, meskipun target Kota Pematangsiantar masuk 10 besar Kota Paling Toleran di Indonesia, belum tercapai.
Namun dengan berada di posisi ke-11 sudah merupakan hal yang sangat membahagiakan. Mengingat di tahun sebelumnya Kota Pematangsiantar berada di urutan 31.
“Ya, sudah sangat membahagiakan bagi kita. Bayangkan, dari posisi 31 langsung melesat ke posisi 11. Sebelumnya, dari posisi 51 ke 31. Insyaallah, tahun depan bisa masuk 10 besar, bahkan mungkin langsung ke posisi 1,” kata Ali Akbar.
Menurut Ali Akbar, tinggal sedikit lagi bagi Kota Pematangsiantar untuk bisa masuk ke 10 besar Kota Paling Toleran di Indonesia. Caranya, dengan tetap mempertahankan yang selama ini sudah kita lakukan dan meningkatkan lagi hal-hal yang berkaitan dengan toleransi.
“Tapi tentunya, dibutuhkan kerja sama berbagai pihak. Pemerintah Kota Pematangsiantar tidak mampu melakukannya sendiri. Kita butuh kerjasama, koordinasi, dan sinergitas dengan semua pihak, seperti Forkopimda, tokoh lintas agama, tokoh adat, tokoh masyarakat, dan tokoh pemuda, serta seluruh lapisan masyarakat,” jelas Ali Akbar.
Dalam kesempatan tersebut, Ali Akbar mengucapkan terima kasih dan menyampaikan apresiasi kepada semua pihak yang selama ini telah turut memelihara toleransi di Kota Pematangsiantar.
“Seperti kita ketahui bersama, Kota Pematangsiantar itu sangat heterogen. Di sini kita terdiri dari berbagai suku, agama, adat-istiadat, latar belakang, dan lainnya. Namun keberagaman itu justru menjadi kekuatan kita untuk bersama-sama membangun Kota Pematangsiantar yang Sehat, Sejahtera, dan Berkualitas demi Pematangsiantar Bangkit dan Maju,” sebut Ali Akbar.
Dalam rilis Setara Institute yang diterbitkan 20 Januari 2024 dengan Direktur Eksekutif Halili Hasan, 10 besar Kota Paling Toleran di Indonesia yang dirilis Setara Institute yakni: Singkawang (skor 6,500); Bekasi (6,460), Salatiga (6,450), Manado (6,400), Semarang (6,230), Magelang (6,220), Kediri (6,073), Sukabumi (5,997), Kupang (5,953), dan Surakarta (5,800).
Sedangkan 10 kota dengan skor toleransi rendah, yaitu: Depok (4,010); Cilegon (4,193); Banda Aceh (4,260); Padang (4,297); Lhokseumawe (4,377); Mataram (4,387); Pekanbaru (4,420); Palembang (4,433); Bandar Lampung (4,450); dan Sabang (4,457).
(Gb-Ribka05)