Notification

×

Iklan

Iklan

Bantu Evakuasi Warga, Polisi Duga Penebangan Pohon Penyebab Banjir Bandang di Sihotang Samosir

14 Nov 2023 | 10:52 WIB Last Updated 2023-11-14T07:26:44Z
Polres Samosir turun ke lokasi bantu evakuasi warga ketempat pengungsian (13/11/2023)



GREENBERITA.com- Bencana Alam Banjir Bandang terjadi di Kecamatan Harian Kabupaten Samosir pada Senin, 13 November 2023 sekira pukul 18.30 Wib.


Berdasarkan rilis yang diterima greenberita dari Polres Samosir, diduga penyebab banjir bandang karena adanya penebangan pohon ekaliptus di daerah atas Kenegrian Sihotang.


"Situasi saat ini di Desa Hutagalung khususnya diatas kenegerian Sihotang yang terdiri dari Desa Janjimartahan, Desa Sampur Toba, Desa Siparmahan, baru selesai penebangan pohon ekualiptus, yang tidak menutup kemungkinan sebab air bercampur lumpur dan bebatuan datang dari lokasi tersebut sebab tidak ada pepohonan yang dapat menampung air hujan hingga membanjiri lokasi kenegerian sihotang daerah desa terdampak banjir bandang," ujar Kasi Humas Polres Samosir Vandu Marpaung yang diterima greenberita pada Selasa, 14 November 2023.


Menurutnya, sampai pukul 02.00 masih terdengar suara air mengalir dari atas kenegerian Sihotang yaitu lokasi banjir Bandang tersebut tepatnya dari arah desa hutagalung. 


"Hingga pagi ini, Polres Samosir dan Polsek Harian sedang melaksanakan pembersiahan dilokasi banjir bandang, melaksanakan penyelidikan dan pendataan warga untuk pengecekan apakah ada korban jiwa," jelasnya.


Adapun kronologis kejadian menurut Pihak Polres Samosir adalah:


Pada pukul 18.30 Wib terjadi hujan deras di Kecamatan Harian yang mengakibatkan banjir dan tanah longsor disertai bebatuan yang berjatuhan terjadi Desa Siparmahan, Desa Dolok Raja, Desa Sampur Toba dan Desa Turpuk Limbong. 


Mengetahui hal tersebut Personil Polsek Harian Menuju lokasi sesuai informasi banjir bandang di Sihotang namun di Desa Turpuk Limbong sudah terjadi banjir air yang menggenangi rumah warga dan personil Polsek Harian terlebih dahulu membantu warga.


Sekira pukul 21.00 Wib selanjutnya personil Polsek Harian menuju lokasi Sihotang namun di Desa Turpuk Sagala didapati aliran air deras yang menutup jalan dan jembatan sehingga personil Polsek Harian harian bersama warga kesulitan melewati dan Personil Polsek Harian bersama warga membantu warga desa turpuk sagala menyebarangi arus air. 


"Setelah berhasil mengamankan warga, selanjutnya personil polsek harian menuju lokasi sihotang daerah Desa Siparmahan dan Desa Dolok Raja," jelas Vandu Marpaung.


Akibat banjir tersebut warga Desa Sampur Toba dan Desa Siparmahan sudah melakukan pengungsian tempat, sebagian ada ke wilayah Pintu Batu di Kecamatan Pangururan dan sebagian mengungsi ke daerah Bukit Holbung Kecamatan Harian.


Adapun daerah yang terkena akibat banjir yaitu:


a). Desa Turpuk Limbong : 

✓. 1 unit rumah tergenang air an: Sahat Sinaga Desa Turpuk Limbong Kec. Harian.

✓. Korban jiwa NIHIL

✓. Kerugian belum dapat ditaksasi.


b). Desa Janjimartahan :

✓.1 unit rumah tergenang air an; Lakman Sitanggang Desa Janjimartahan Kec. Harian 

✓ .Korban jiwa nihil

✓ .Kerugian belum dapat di taksasi.


c). Desa Sampur Toba 

✓. Jumlah rumah, sawah dan korban jiwa belum di peroleh di karenakan hujan deras banjir dan cuaca gelap (mati lampu).


d). Desa Siparmahan 

✓. Jumlah rumah, sawah dan korban jiwa belum di peroleh di karenakan hujan deras .banjir dan cuaca gelap (mati lampu). 


Pada pukul 23.10 Wib Rombongan Bupati Samosir berangkat menuju lokasi banjir dalam rangka melihat situasi korban dan memberikan bantuan berupa sembako, turut hadir sbb :

✓. Bupati Samosir Vandiko T. Gultom, ST

✓. Pabung Kodim 0210/TU Wilayah Samosir Kapten Arm G. Sebayang

✓. Kasat Intel Polres Samosir AKP Liber Marpaung


Pada pukul 23.45 Wib, Rombongan Bupati Samosir tiba di Gereja Katolik Pintu Batu Desa Rianiate Kecamatan Pangururan (lokasi 1 pengungsian korban bencana) dan Pelabuhan Pintu Batu Desa Rianiate Kecamatan Pangururan (lokasi 2 pengungsian korban bencana)

 Setiba di lokasi pengungsian rombongan Bupati Samosir membagikan sembako, pendirian tenda dan menyediakan pelayanan kesehatan bagi warga pengungsi.


Kepada warga dipengungsian, Bupati Samosir meminta diberikan kami waktu mengatasi masalah bencana alam tersebut.


"Kami bekerja turun kelapangan dan mengecek asal usul bencana, kami sudah siapkan tenda, dan tenaga medis, makanan, air lengkap, semoga bencana ini bisa kita atasi kedepannya," ujar Bupati Samosir Vandiko Gultom kepada rakyatnya.



 Pada pukul 00.38 Wib rombongan Bupati Samosir bergerak dari pelabuhan pintu batu menuju pelabuhan sihotang menggunakan KMP dalam rangka pengecekan lokasi banjir.


Lalu pada pukul 00.45 Wib, rombongan Bupati Samosir tiba di Dusun I Desa Sampur Toba Kecamatan Harian Kabupaten Samosir dan mendatangi rumah-rumah warga yang terkena bencana untuk memberikan sembako yang didampingi oleh Kapolsek Harian AKP Effendi, Danramil Harian Peltu Suhairi dan Camat Harian Hartopo Manik


Kemudian pada pukul 02.30 wib, Rombongan Bupati Samosir meninggalkan lokasi bencana, situasi aman dan terkendali.


"Bahwa sebagian masyarakat memilih untuk bertahan dirumah dan menolak untuk mengungsi ke tempat pengungsian. Bahwa akses menuju sebagian lokasi bencana sangat sulit dan tidak bisa dilalui oleh kendaraan sehingga peninjauan dihentikan," pungkas Vandu Marpaung.



(Gb-Ferndt01)