Plang Puskesmas Harian Dicopot usai Pergantian Kapusnya, Rabu (4/10) |
GREENBERITA.com- Kepala Dinas Kesehatan (Kadis) Kabupaten Samosir Dokter Dina Hutapea melakukan penggantian dan pengukuhan 7 kepala puskesmas (Kapus) di beberapa kecamatan Kabupaten Samosir pada Senin 02 Oktober 2023.
Adapun para Kepala Puskesmas yang diganti adalah Seriyana Sijabat SKM sebagai Kapus Ronggur Nihuta menggantikan Dokter gigi Subarta Sagala, Van Royen Nadeak SKM sebagai Kapus Sirait menggantikan dr Ester Sihombing, Rindu Pandiangan SKM sebagai Kapus Simarmata menggantikan dokter Ferryh Simbolon, dokter gigi Doar Siregar sebagai Kapus Sitiotio menggantikan dr Bulan Napitupulu, Elly Situngkir SKM sebagai Kapus Tuktuk Siadong menggantikan dr Joice Nainggolan, Linde Marbun sebagai Kapus Lontung menggantikan dokter Bertaria, Pestaria Tamba sebagai Kapus Harian menggantikan dr Bilmar Sidabutar dan dokter Goklas sebagai Kapus Onan Runggu menggantikan dr Paulinaria.
Namun diantara 7 (tujuh) Kapus yang digantikan tersebut, Kapus Kecamatan Harian dr Bilmar Sidabutar melakukan tindakan yang membingungkan masyarakat sekitar puskesmas karena langsung mengambil mobiler puskesmas dari mulai meja-meja, gorden ruang pemeriksaan pasien dan besi alurnya serta plang nama rumah sakit.
Westafel air dan bunga-bunga pun jadi korban dicopot oleh dokter Bilmar Sidabutar melalui orang orang suruhannya.
Bahkan Photo Bupati Samosir Vandiko Gultom dan Wakil Bupati Samosir Martua Sitanggang yang menjadi lambang pemerintahan tampak tercecer di lantai dengan bingkai kaca yang telah pecah.
Anehnya lagi, 2 hari pasca pergantian Kapus, mobil dinas puskesmas yang biasa dipakai dokter Wilmar Sidabutar tiba-tiba mengalami kerusakan dan setelah diperiksa ke mekanik, terlihat ada garam yang ditaburkan di ruang mesin sehingga mobil mogok.
Ketika dikonfirmasi melalui seluler nya pada Selasa (3/10/2023), dokter Bilmar Sidabutar membantah melakukan penaburan garam tersebut dan mengatakan itu adalah fitnah bagi dirinya.
"Tidak ada kita lakukan itu bang, itu fitnah bagi saya," ujar Dr Bilmar Sidabutar.
Terkait mobiler meja-meja, Westafel, plang nama puskesmas, gorden dan alur besi serta serta bunga -bunga itu mengaku adalah miliknya.
"Itu semua punya ku bang dan semua yang punya saya dan tidak masuk aset ku angkat bang," ujar Dr Bilmar.
"Mana ada barang puskesmas itu bang, nggak uang puskesmas itu bang, itulah ngeri nya puskesmas ini bang disuruh kita siapkan dana sendiri karena dana terbatas, disitulah jeleknya, jadi kalau aku tidak disitu lagi, ngapain saya nanggung jawapin dan biarlah tanggung jawab kepala berikutnya," jelasnya.
Dia berprinsip bahwa asal bukan aset negara dicopot nya karena dibeli tadinya untuk mensukseskan program akreditasi.
"Westafel yang dicabut itu juga punya saya makanya saya cabut, itulah ngerinya negeri ini bang, sejujurnya saya kecewa dengan beliau ini (Bupati Samosir, red), saya sudah membantu beliau tapi kalau begini caranya, terserah beliau lah, mungkin beliau punya pertimbangan lain," ungkapnya.
Namun menurut salah satu staf yang tidak bersedia disebutkan namanya di puskesmas tersebut, mengaku bunga tersebut bukan milik dokter Wilmar Sidabutar.
"Bahkan, printer Puskesmas ini pun disiram air oleh oknum tak bertanggungjawab," ujar staf tersebut.
Printer Puskesmas Tampak Basah Usai Disiram Oknum Tak Bertanggungjawab |
Ketika hal tersebut dikonfirmasi kepada Kadis Kesehatan dr Dina Hutapea mengatakan belum mengetahuinya dan akan segera ke lokasi melakukan pengecekan.
"Ohh ya, saya belum mengetahui hal tersebut, nanti kami turun ke lokasi dan melakukan pengecekan," ujar Dina Hutapea singkat.
Simak selengkapnya pada tayangan YouTube GreenberitaTv Channel berikut ini,
(Gb-Ferndt01)