Simulasi pengamanan keributan di Salah Satu TPS pada Pemilu 2024 |
GREENBERITA.com - Kedatangan 2 orang ke salah satu TPS di Pemilu 2024 yang memaksa untuk memilih tanpa dapat memberikan bukti undangan dan identifikasi diri, menimbulkan keonaran di TPS tersebut pada Sabtu tanggal 30 September 2023 sekitar pukul 09.10 WIB.
Pihak keamanan melalui Polres Samosir langsung bersikap tegas menghalau dan mengamankan kedua pelaku dan mengkondusifkan TPS untuk para pemilih.
Hal tersebut terungkap pada Gladi Sispamkota sebagai persiapan menghadapi situasi kontinjensi dalam pelaksanaan Pemilihan Umum 2024 di wilayah hukum Polres Samosir.
Adapun sasaran dari gladi sispamkota ini melibatkan tiga tahapan situasi. Tahapan pertama melibatkan simulasi keributan di Tempat Pemungutan Suara (TPS) yang dipicu oleh kedatangan dua masyarakat yang tidak dapat memberikan bukti undangan dan identifikasi diri.
Tahapan kedua melibatkan perampokan kotak suara yang diangkut oleh petugas PPK. Tahapan ketiga melibatkan ketegangan antara saksi pasangan calon yang menolak hasil rekapitulasi suara.
Polres Samosir juga melaksanakan pengecekan sarana dan prasarana Dalmas.
Kegiatan ini dipimpin langsung oleh Kapolres Samosir, AKBP Yogie Hardiman SIk, MH yang turut mengawasi kelengkapan personel dan peralatan yang digunakan dalam Dalmas.
Sasaran kegiatan pengecekan meliputi kehadiran personel, tameng, tongkat, helm Dalmas, tali Dalmas, alat pelindung diri seperti Flash Ball (gas air mata), baju Dalmas, serta kendaraan yang akan digunakan.
"Tujuan dari pengecekan sarana dan prasarana Dalmas Polres Samosir adalah untuk mengetahui sejauh mana kesiapan, kelengkapan, keadaan perlengkapan dalmas dan personel dalam melaksanakan tugas pengamanan Pemilu 2024, dengan tujuan mengantisipasi situasi kontinjensi yang dapat terjadi kapan saja," ujar Kapolres Samosir AKBP Yogie Hardiman.
Hasil dari pengecekan tersebut mengungkapkan bahwa terdapat beberapa kelengkapan dalmas yang perlu diperbaiki, seperti kaca helm Dalmas, pelindung belakang helm, tongkat, dan pelindung tangan. Kapolres Samosir menyampaikan instruksi kepada Kasat Samapta dan Subbag Sarpras untuk segera memperbaiki alat Dalmas yang kurang baik.
"Jika alat tersebut tidak dapat diperbaiki, maka pengadaan alat baru harus diajukan," ujar pamen muda yang dikenal dekat dengan anggotanya," tegas AKBP Yogie.
Selain melakukan pengecekan alat Dalmas, kegiatan ini juga melibatkan gladi sispamkota, yang merupakan latihan simulasi untuk menghadapi situasi kontinjensi dalam pelaksanaan Pemilu 2024 di wilayah hukum Polres Samosir.
Gladi sispamkota diawali dengan arahan dari Kapolres Samosir kepada seluruh personel yang akan terlibat.
Selama gladi sispamkota, personel kepolisian terlibat dalam penanganan keributan, pengamanan kotak suara, serta mediasi antara saksi pasangan calon dengan Komisioner KPU. Gladi ini juga mencakup situasi di mana massa merasa terprovokasi dan melakukan aksi unjuk rasa, yang harus ditangani dengan bijak.
Seluruh aksi massa dan kejahatan dapat diatasi dengan kesiapan personil Pengamanan, tim Rekasi Cepat, Unit Patroli, Tim Negosiator, dalmas awal dan dalmas lanjutan Polres Samosir.
Sekira pukul 11.00 WIB, rangkaian kegiatan pengecekan dan gladi sispamkota selesai dilaksanakan, dan situasi dianggap dalam keadaan aman dan terkendali.
Sementara itu, Kabag Ops Polres Samosir menyampaikan bahwa Gladi Sispamkota ini merupakan bagian dari persiapan yang sangat penting untuk menghadapi Pemilu 2024.
"Hal ini bertujuan agar seluruh personel pengamanan memiliki pemahaman dan kesiapan yang baik dalam mengantisipasi situasi kontijensi yang mungkin terjadi selama pelaksanaan Pemilu," ujar Kabag Ops Polres Samosir Kompol M Hasan, SH, MH
"Gladi sispamkota akan terus dilakukan setiap hari Sabtu hingga dimulainya masa kampanye pada bulan November 2023", tutupnya.
(Gb-Ferndt01)