Notification

×

Iklan

Iklan

Lake Toba Writer Festival 2023 di Samosir, Tety Naibaho: Mari Jaga Lingkungan dan Kearifan Budaya Kita

26 Sep 2023 | 21:33 WIB Last Updated 2023-09-26T15:11:25Z


Kepala Dinas Pariwisata Samosir Tetti Naibaho sampaikan apresiasi penyelenggaraan Lake Toba Writers Festival (Festival Penulis Danau Toba) 2023.

GREENBERITA.com - Pelaksanaan Lake Toba Writers Festival  (Festival Penulis Danau Toba) 2023 yang digelar di Rogate Beach Hotel, Desa Unjur Kecamatan Simanindo Kabupaten Samosir, yang berlangsung mulai tanggal 26 sampai 27 September 2023 resmi dimulai.


Pembukaan pada Rabu (26/9), ditandai dengan penyalaan lilin oleh CEO Indonesia WISE Amol Titus, Kadis Budpar Samosir Tetti Naibaho, Penulis Senior Saut Poltak Tambunan dan Seniman/Budayawan Thomson Hutasoit. 


Penyalaan lilin dilanjutkan dengan pemutaran lagu karya musisi dan komponis Batak Nahum Situmorang, dan pembacaan puisi karya Sitor Situmorang dilakukan sebagai tanda penghormatan dan mengenang kedua tokoh tersebut.


Kepala Dinas Pariwisata Samosir Tetti Naibaho menyampaikan apresiasi penyelenggaraan Lake Toba Writers Festival  (Festival Penulis Danau Toba) 2023.


"Selamat datang di Samosir dan terimakasih atas dukungan untuk lingkungan, budaya dan kearifan lokal masyarakat Danau Toba, mari bersama kita menjaganya," ujar Tetti Naibaho.


CEO Indonesia WISE Amol Titus mengatakan festival ini adalah bagian visi pariwisata berkelanjutan di Danau Toba. Dimana ada 3 komponen konservasi yang harus diselaraskan dengan berbagai pemangku kepentingan, yaitu lingkungan, budaya dan masyarakat.


Kata Amol, festival ini akan dilaksanakan setiap tahun pada bulan September, dengan mengundang penulis, sastrawan, budayawan dan orang kreatif. 


"Untuk itu kami membutuhkan dukungan pro aktif dari pemerintah, komunitas, universitas, sponsor, media dan pemangku kepentingan lainnya. Sehingga menginspirasi para penulis untuk mengangkat Danau Toba", katanya.


Festival ini memiliki ciri khas yang unik dimana  dirayakan dengan berbagai jenis festival, seperti Bahasa (Batak, Indonesia, Inggris), Sastra (kuno, klasik dan kontemporer), bentuk kreatif (prosa, puisi, opera) dan keberagaman lokal, nasional dan global dengan cara yang menggugah dan inspiratif, dengan nilai TOR - TOR (Truth, Originality, Responsibility - Teamwork, Openness, Respect).


Terakhir, Amol Titus menyampaikan agar sastra dan budaya dapat bertahan, hendaknya kita tidak boleh melupakan kontribusi dari para legenda.


 "Setiap pelaksanaan Festival Penulis Danau Toba akan memberikan penghargaan kepada 4 ikon budaya dan sastra, yaitu Nahum Situmorang, Sitor Situmorang, Chairil Anwar dan Rabindranath Tagore", jelasnya.


Tak lupa Amol Titus menyampaikan terima kasih atas dukungan Dinas Kebudayan dan Pariwisata Samosir, para seniman dan sastrawan, pelaku budaya dan seluruh pihak yang terlibat sehingga acara ini bisa terlaksana.


Saut Poltak Tambunan seorang penulis senior, menyampaikan bahwa sebelumnya dirinya bersama dengan Thomson Hutasoit sudah bercita-cita untuk melakukan kegiatan seperti ini. Namun kerena berbagai tantangan dan keterbatasan baru bisa terlaksana hari ini berkat dukungan dari Indonesia WISE yang peduli dengan budaya Batak. "Maka kesempatan ini harus kita manfaatkan sebaik-baiknya untuk mengangkat budaya dan kejayaan Danau Toba melalui karya-karya kita", ujarnya.


Lake Toba Writers Festival akan diisi dengan paparan materi oleh narasumber diantaranya, Ispirasi Danau Toba Dalam Sastra oleh Budi Hutasuhut dan Sepwan Sinaga, Eksplorasi Sastra Alam versus Pemeliharaan oleh Thomson Hutasoit dan Amol Titus. Kemudian Pertemuan Identitas Etnis Regional, Nasional dan Global yang disampaikan oleh Marta Pardede dan Jones Gultom. Kecapakan Linguistik dan Keahlian Penulis Asia oleh Robert Sibarani dan Binoto Hutabalian, Relevansi dan Kebangkitan Bahasa dan Sastra Batak oleh Saut Poltak Tambunan dan Jekmen Sinulingga, penampilan Opera Batak oleh Thomson Hutasoit Group, Bazar UMKM Lokal, dan pameran buku.


(Gb-Ferndt01)