Foto: Tas Korban tenggelam ditemukan oleh Tim BASARNAS dan Petugas yang terdiri dari BPBD Samosir, Kantor Camat Ronggur Nihuta dan pihak kepolisian
GREENBERITA.com- Seorang siswi Ronggur Nihuta yang hendak pergi ke sekolah, diduga jatuh dan hanyut dari Jembatan Siponot ketika hendak menuju sekolahnya SMAN 1 Kecamatan Ronggur Nihuta Kabupaten Samosir pagi tadi, Senin (21/08/2023).
Sampai pagi ini, Selasa 22 Agustus 2023 korban belum juga ditemukan oleh Tim BASARNAS Parapat serta petugas dan warga lokal.
Namun pada Selasa siang, (22/8/2013), Tim BASARNAS Parapat bersama Petugas yang terdiri dari BPBD Samosir, Kantor Camat Ronggur Nihuta dan pihak kepolisian telah menemukan tas korban atas nama Rachel Lipa boru Malau, siswa kelas X SMAN 1 Ronggur Nihuta ini.
Hal tersebut dibenarkan Sekretaris Camat Ronggur Nihuta, Sabungan Sitanggang ketika dikonfirmasi greenberita melalui selulernya.
"Benar, ada tas korban berwarna hitam ditemukan tim pencarian tadi siang," ujar Sabungan Sitanggang.
Ketika dikonfirmasi, Ketua Tim BASARNAS Parapat Hisar Turnip juga mengamini penemuan tas korban tersebut.
"Benar, telah kita temukan tas korban berwarna hitam, sekitar satu kilometer dari lokasi awal yaitu jembatan tersebut, kita akan terus menyusuri sampai ke hilir," jelasnya.
Sebelumnya pada Senin malam, ada warga Pangururan melihat helm diduga milik korban mengapung di sekitar bendungan Binangaron.
Hal tersebut juga didengar Camat Ronggur Nihuta Beresman Simbolon ketika dikonfirmasi greenberita Selasa pagi melalui selulernya.
"Ya benar, ada warga melihat ada helm terapung disekitar bendungan, tapi hanya melihat dari jauh dan belum dapat memastikan karena tidak menemukan (helm, red) nya langsung," jelas Beresman Simbolon.
Menurut rencana, Tim BASARNAS Parapat bersama Petugas yang terdiri dari BPBD Samosir, Kantor Camat Ronggur Nihuta dan pihak kepolisian kembali akan melakukan pencarian yang dimulai dari Jembatan Siponot Desa Salaon Tonga, Kecamatan Ronggur Nihuta, Samosir.
Diberitakan kemarin, setelah 5 jam kejadian tim BASARNAS Medan yang dipimpin Kepala Unit Basarnas Parapat Parapat Hisar Turnip yang beranggotakan 7 personil langsung turun ke lokasi kejadian untuk membantu melakukan pencarian bersama petugas lokal dan masyarakat.
"Sampai saat ini belum ditemukan, kita sudah turun langsung ke bawah jembatan dan sekitar aliran sungai dibawah jembatan, belum ditemukan," jelas Hisar Turnip.
Pihaknya mengaku telah hadir di lokasi sekitar pukul 12.45 Wib dan langsung turun ke lokasi sungai yang ternyata hanya sekitar satu meter saja.
"Helm dan tas korban belum kami temukan, kami berharap korban kita temukan dalam keadaan hidup walaupun agak mustahil dengan medan yang berat seperti ini," jelasnya.
Dia menjelaskan bahwa pihaknya akan melakukan pencarian sampai pukul 18 Wib sore ini dan bila belum ditemukan akan dilanjutkan esok hari.
"Besok baru kita akan melakukan dari pencarian terakhir ke hilir sampai ke Danau Toba yang kalau ditarik garis lurus sampai 10 kilometer," jelasnya.
BASARNAS meyakini bahwa korban belum sampai ke Danau Toba karena aliran sungai ada penyempitan dan bendungan sehingga korban tidak mungkin terseret melewatinya.
"Saat ini kami mengerahkan alat vertikal montenering set dengan personil yang ada dibantu masyarakat dan petugas lokal," jelasnya lagi.
Sementara itu Kepala Sekolah SMAN 1 Kecamatan Ronggur Nihuta Pormen Gultom tempat korban belajar mengaku korban adalah anak murid nya.
"Benar korban adalah anak murid kami atas nama Rachel Lipa boru Malau kelas X," jelas Pormen Gultom.
Dirinya membenarkan bahwa memang setiap hari korban dan siswa dari sekitar lingkungan kampung korban naik sepeda motor ke sekolah.
"Korban setiap hari naik motor Mega Pro, mungkin terpeleset dari jembatan kayu akhirnya kereta tinggal di jembatan dan korban jatuh ke sungai, kejadian kami perkirakan pukul 07.05 Wib karena sekolah masuk upacara jam 07.15 Wib dan jarak dari lokasi ke sekolah sekitar 5-10 menit," jelas Pormen Gultom.
Dijelaskannya, selama ini tidak ada siswa atau siswinya terjatuh di jembatan tersebut. "Kita sudah langsung ke sana ikut melakukan bantuan pertama sekitar pukul 8 Wib, kedepannya kita akan menemui keluarga korban untuk melakukan penguatan kepada keluarga," ujar eks Kepala Sekolah SMAN 1 Kecamatan Sianjurmula-mula ini.
(Gb-Ferndt01)