Notification

×

Iklan

Iklan

Polisi Cari Kepala Korban Mutilasi Jombang , Ini Fakta Korban

8 Agu 2023 | 13:11 WIB Last Updated 2023-08-08T06:11:53Z

Mayat mutilasi Jombang tanpa kepala


GREENBERITA.com -Hingga Selasa (8/8) siang, bagian kepala yang menjadi kunci identitas korban mutilasi masih dalam pencarian. 


Polisi sudah mengangkat kasus ini ke gelar tahap penyidikan lantaran dipastikan terdapat tindak pidana dalam kasus tersebut


Polisi juga memperluas jangkauan hingga 5 km ke arah utara dan selatan untuk mencari bagian kepala korban mutilasi Jombang dengan mengerahkan tim dari Jatanras Polda Jatim.


Selasa (8/8) pihak kepolisian menaikkan kasus mutilasi Jombang tersebut ke tahap penyidikan. Sebelumnya sudah dilakukan proses pemeriksaan sejumlah saksi di antaranya kepala Desa Japanan, penemu mayat, dan warga sekitar.

 

Berikut ini beberapa fakta perkembangan kasus mutilasi Jombang yang ditemukan di saluran irigasi:


Penemu korban mutilasi Jombang adalah seorang pencari ikan. Mayat tersebut berada dalam ikatan dua karung putih transparan, masing-masing berisi potongan tubuh korban. Kaget melihat di dalam karung yang ada potongan kaki, pencari ikan tersebut sontak melaporkan penemuannya kepada kepala Desa Japanan, Junaidi Catur Wicaksono.


Kondisi mayat mutilasi Jombang yang ditemukan mengenaskan tanpa busana, tanpa kepala, dan dalam keadaan sudah membusuk. 

Hal tersebut dibenarkan Kasatreskrim Polres Jombang AKP Aldo Febrianto.

 

“Dari pemeriksaan sementara, melihat kondisi dan ciri-cirinya, mayat tersebut merupakan korban mutilasi,” ungkapnya.

 

Secara rinci, satu karung pertama berisi potongan kedua tangan korban. Sedangkan karung satunya hanya badan dan potongan kaki.


Sebagaimana diketahui bahwa korban mutilasi Jombang ditemukan dalam keadaan sudah membusuk. Hal tersebut membuatnya susah diidentifikasi baik ciri fisik atau tanda kulit korban. Korban tersebut diperkirakan sudah meninggal antara satu sampai dua minggu.


Saat ditemukan pada Jumat (4/8) malam dikutip dari jawapos.com, potongan tubuh korban mutilasi dibagi menjadi dua karung yang meliputi badan, kaki, dan potongan tangan. Selain itu, korban dalam keadaan tanpa busana dengan sudah membusuk.

 


Lokasi penemuan mayat korban mutilasi berada di saluran irigasi kecil pinggir jalan raya, Desa Japanan, Kecamatan Mojowarno, Jombang. Warga sekitar yang sering mencari rumput di sana tidak menyangka ada mayat manusia yang dibuang.

 

"Ya tidak pernah tahu sebelumnya, bahkan saya beberapa hari sebelumnya juga masih ngarit (mencari rumput untuk ternak ;red) di sekitar lokasi itu kok,” ungkap Kasiroh. Ia juga menuturkan bahwa selama mencari rumput, tidak mencium bau busuk.


Otopsi yang dilakukan oleh petugas Dokpol dari RS Bhayangkara Kediri di RSUD Jombang Sabtu (5/8) sore membuahkan hasil tentang jenis kelamin korban adalah perempuan.

Rentang usia korban antara 25 sampai 50 tahun. Hingga otopsi selesai pada sore di hari yang sama, saat itu penyebab kematian korban belum diketahui.

 

Terkait dengan sidik jari korban masih belum diketahui lantaran keadaan kulit sudah membusuk dan dipenuhi belatung di dalam karung. Pihak kepolisian akan melakukan tes DNA sebagai langkah selanjutnya.


Setelah melakukan otopsi dengan teliti, Satreskrim Polres Jombang mengumumkan ciri korban mutilasi. Korban seorang perempuan dengan tinggi badan antara 145 sampai 158 cm, kulit sawo matang, rambut hitam halus panjang sekitar 33 cm, kaki jempol kanan dan telapak kaki pecah-pecah, serta perawakan kecil (tidak gemuk).


Pihak kepolisian kembali memperluas fakta korban mutilasi Jombang. Ditemukan sejumlah dua jenis luka bacok itu adalah luka bacok yang dilakukan pelaku ke korban. Pertama adalah luka bacokan sebelum korban meninggal, kedua adalah luka korban setelah meninggal.

Luka kedua ini, kemungkinan merupakan bentuk tindakan pelaku yang hendak melakukan mutilasi pada tubuh korban.


Meski ditemukan bukti kekerasan sebelum korban mutilasi Jombang meninggal dunia, itu bukan menjadi penyebab meninggal. Kepolisian mengungkap korban yang belum diketahui identitasnya itu diketahui meninggal karena asfiksia atau kondisi kekurangan oksigen.


Seorang saksi yang memiliki lahan sawah tak jauh dari lokasi penemuan mayat memberikan keterangan. Bahwa, saat dirinya memperoleh jatah mengairi sawah sekitar pukul 03.00 dini hari melihat mobil truk berhenti di lokasi tersebut.


Menanggapi keterangan saksi tersebut, pihak kepolisian lantas memeriksa beberapa CCTV di sekitar TKP.

(GB-rizalDM)