Notification

×

Iklan

Iklan

Negara Suntikan Modal 700M, Produksi Peluru Pindad Naik 200%, Ini Komentar Joko Widodo

27 Jul 2023 | 02:09 WIB Last Updated 2023-07-26T19:09:15Z

 Presiden Indonesia Joko Widodo melakukan Kunjungan ke Industri Pertahanan Indonesia
GREENBERITA.com - Presiden Indonesia Joko Widodo melakukan Kunjungan ke Industri Pertahanan Indonesia berbagai komentar di sampaikan netizen di facebook official Presiden Republik Indonesia tersebut Kamis (27/7/2023)


Salah satu komentar yang cukup menjadi kutipan penting dari beberapa komentar yang ada menjadi masukan yang sangat rasional.


" Kalau beli dari luar terus nanti kekuatan militer Indonesia bisa di tebak negara luar" ucap akun dengan nama sendalku sepatuku melalui akun resmi facebook Joko Widodo


Tulisan Presiden Republik Indonesia yang sangat menarik adalah

Presiden mengatakan industri pertahanan Indonesia memiliki peluang yang baik di masa mendatang
"Industri pertahanan Indonesia memiliki peluang yang baik di masa mendatang. PT Pindad (Persero) misalnya, dulu memproduksi 275 juta peluru, Pemerintah kemudian memberi suntikan modal sebesar Rp700 miliar melalui skema penyertaan modal negara (PMN), setelah adanya suntikan modal itu, produksi peluru PT Pindad meningkat hampir dua kali lipat, jadi 415 juta."


"Bagaimana bisa? Saat ini dunia sedang kekurangan peluru. Dalam setiap kunjungan saya ke negara lain, ketersediaan peluru selalu menjadi topik yang dibahas antarpemimpin negara. Dunia kekurangan peluru, dan ini peluang bagi industri pertahanan kita." di jelaskan lebih lanjut oleh orang nomer satu di Indonesia tersebut
Pemerintah juga akan memindahkan pabrik PT Pindad di Bandung ke kawasan industri di Subang
"Bukan hanya peluru saja, tapi juga senjata, kendaraan, karena permintaannya banyak.
Oleh karena itu, perlu mencari mitra kerja dan menjalin kerja sama dengan pihak lain agar pengembangan PT Pindad (Persero) dapat berjalan dengan lebih cepat." ucap Joko Widodo melanjutkan


Pemerintah juga akan memindahkan pabrik PT Pindad di Bandung ke kawasan industri di Subang secara bertahap untuk pengembangan perusahaan.
(GB-RizalDM)