Notification

×

Iklan

Iklan

Komisi VII DPR RI Reses ke Toba dan Asahan, Serap Aspirasi Tentang Energi dan Kelistrikan

16 Jul 2023 | 19:04 WIB Last Updated 2023-07-17T02:41:22Z

 

Anggota Komisi VII DPR RI tampak mendengarkan penjelasan tentang kelistrikan dari Direktur Manajemen Pembangkitan PLN Adi Lumakso saat meninjau PLTA Asahan 3/foto : ist


GREENBERITA.com-Medan || Sejumlah Anggota Komisi VII DPR RI melakukan reses ke Provinsi Sumetera Utara. Dalam kegiatan yang berlangsung pada 14-16 Juli 2023 tersebut, fokus reses wakil rakyat tersebut di Kabupaten Toba dan Asahan.


Turut hadir dalam kunjungan tersebut Dirjen Gatrik Kementerian ESDM yang diwakili Sesdirjen Gatrik Ida Nuryatin Finahari, Direktur Manajemen Pembangkitan PLN Adi Lumakso, General Manager UIP Sumbagut Octavianus Duha, GM UID Sumut Awaluddin Hafid dan Parlindungan Manajer UPP Sumbagut 4.


Ketua Tim Komisi VII Dony Maryadi Oekoen menjelaskan, pada masa reses Masa Persidangan V Tahun Sidang 2022-2023 ke Propinsi Sumatera Utara adalah dalam rangka melaksanakan fungsi pengawasan.


"Juga untuk menyerap aspirasi dan melihat secara langsung perkembangan di daerah, khususnya berkaitan dengan bidang indutri enargi dan ketenagalistrikan," terangnya.


Dari kunjungan ini, lanjut Dony, diharapkan dapat mendukung semua pihak terkait termasuk mitra Komisi VII DPR RI, masyarakat dan pemerintah daerah dalam mengatasi masalah-masalah yang dihadapi serta membawa informasi dan data terkait bidang-bidang kerja Komisi VII DPR RI untuk ditindak lanjuti dalam rapat kerja selanjutnya.


"Hasilnya diharapkan bisa menjadi rekomendasi untuk ditindak lanjuti dalam rapat-rapat Komisi VII DPR RI dengan mitra terkait khususnya dalam melaksanakan fungsi legislasi, pengawasan dan anggaran serta fungsi problem solving," sebutnya.


Pada kesempatan itu, Direktur Manjemen Pembangkitan PLN Adi Lumakso memaparkan tentang peta kelistrikan Sumatera update tahun 2023 yang terdiri dari Sumatera Bagian Utara, dengan kapasitas pembangkit sejumlah 1954 MW dan beban puncak 1935 MW,  serta Banda Aceh  memiliki pembangkit dengan kapasitas 395 MW dan beban puncak 446 MW.


"Untuk pengembangan hilirisasi industri di Indonesia dapat bersinergi dengan pemanfaatan sumber energi terbarukan yang Indonesia miliki dan akhirnya dapat memberikan kontribusi kepada target _Net Zero Emission_ 2060 Indonesia," sebutnya.


Sementara itu, GM PLN UIP Sumbagut Octavianus Duha turut menjelaskan, berdasarkan studi yang dilakukan oleh Nippon Koei, Sungai Asahan berpotensi untuk dibangun 4 PLTA, yaitu PLTA Asahan 1, PLTA Asahan 2 (PLTA Sigura-gura & PLTA Tangga) dan PLTA Asahan 3,

"Khusus untuk PLTA Tangga didedikasikan untuk pengoperasian smelter aluminium di Kuala Tanjung, sedangkan PLTA Asahan 1 dan PLTA Asahan 3 dikhususkan untuk melistriki masyarakat. Oleh karena itu dibangun GI Simangkuk sebagai pusat distribusi listrik dari kedua PLTA tersebut," terangnya.


Lebih jauh Octa mengatakan, pembangunan PLTA Asahan 3  (2X87MW) oleh Pemerintah Indonesia adalah dalam rangka meningkatkan keandalan sistem kelistrikan Sumatera Bagian Utara dan untuk menyokong kebutuhan energi listrik bagi masyarakat di Sumatera Bagian Utara.


"Mohon dukungan semua pihak agar target COD pada tanggal 4 Juni 2024 dapat tercapai," pungkasnya. (Aa)