Aktifis pendidikan dari Pulau Nias Joni Warsito Waruwu |
GREENBERITA.com - Seorang aktifis pendidikan dari Pulau Nias Joni Warsito Waruwu yang juga merupakan pendiri Haga Pendidikan Ono Niha berangkat ke menuju Istana Negara Republik Indonesia menggunakan sepeda motor untuk bertemu Menteri Pendidikan dan Presiden Jokowi, sejak 26 Juni 2023 lalu.
Joni Warsito Waruwu ketika melintasi Kota Touris Parapat Kabupaten Simalungun beberapa hari yang lalu menyampaikan, ia melakukan perjalanan dari Nias menuju Istana Negara melalui perjalanan darat dengan menggunakan motor dengan diprediksi selama 8 hari perjalanan.
Dalam perjalanan Joni membawa bendera Merah Putih dan Spanduk bertuliskan 'Memohon Kepada Presiden Agar Pelaksanaan Ujian Masuk PTN Bisa Dilaksanakan di Kepulauan Nias'.
"Saya melakukan perjalanan ke Istana Negara untuk bertemu Menteri Pendidikan dan Presiden Jokowi bahwa masyarakat Nias khususnya dan masyarakat Indonesia pada umumnya harus mengetahui sistem pendidikan yang belum adil dan merata sedang terjadi di Pulau Nias hingga saat ini. Karena setiap tahunnya ada 17-18 ribu lebih pelajar dari kepulauan Nias yang menamatkan studi SMA sederajat tapi hanya sekitar 100-200 orang yang ikut UTBK-SNBT (jalur ke-2 masuk PTN) di kota Medan," Ujar Joni Waruwu.
"Saya mau menyuarakan agar negara memenuhi kewajibannya dan memberikan kesempatan seadil-adilnya bagi pelajar-pelajar di kepulauan Nias. Tentu berharap bisa bertemu langsung ke Menteri Pendidikan dan kepada Pak Presiden untuk menyampaikan hal ini secara langsung," Lanjut Waruwu.
Pria tamatan SMA 3 Gunungsitoli ini dan telah menamatkan kuliah di USU mulai mendirikan Haga Pendidikan Ono Niha sejak 2021, merupakan sebuah lembaga yang bersifat gerakan perjuangan.
Sejak Haga Pendidikan Ono Niha Joni
Setiap tahun 4 kali kembali ke Nias, mengunjungi berbagai sekolah yang bisa dijangkau untuk sosialisasi tentang jalur masuk Perguruan Tinggi Negeri.
"Di Nias saya mengadakan tryout dan memfasilitasi sekitar 10-15 pelajar dari Kepulauan Nias untuk saya bawa ke Medan mengikuti ujian masuk perguruan tinggi negeri. Biaya mereka seperti ongkos, penginapan dan akomodasi saya sediakan," Ujar Joni.
Dia juga membeberkan tahun ini ada 8 orang lolos masuk PTN. "Tahun ini (2023) dari 12 orang yang saya bawa dari beberapa sekolah di Nias, 8 orang lolos masuk PTN yang mereka pilih," Tutup Joni dengan wajah sedih atas ketidakadilan pendidikan di Nias.
(Gb-karmel)