Pdt. Dr. Anna Pangaribuan |
"MENGENAL ALLAH" (Hosea 5:15-6:6)
Saudara-saudari yang dikasihi Tuhan,
Tak kenal maka tak sayang, dikenal maka sayang. Ungkapan ini sangat menggugah hati kita bukan. Dengan kita mengenal maka kita mengasihinya.
Kata " Mengenal" adalah kata kunci yang tepat untuk mengenal siapa seseorang itu baik latar belakang hidupnya, karakternya, pendidikan, status sosialnya. Maka dengan mengenal seseorang, tidak sulit untuk mengerti atau memahami bahkan mengasihinya.
Namun ada juga manusia gagal mengenal seseorang itu sehingga tidak mampu mengasihinya. Sebagaimana yang terjadi bagi bangsa Israel yang tidak mampu mengenal Allah dengan baik sehingga tidak mampu melakukan pesan atau amanah yang Dia kehendaki.
Berbeda dengan keberadaan Allah yang mengenal manusia secara utuh atau holistik. Kalau kita baca dari Luk 12:7, Tuhan berfirman, "Bahkan rambut kepalamu pun terhitung semuanya. Karena itu jangan takut, karena kamu lebih berharga daripada banyak burung pipit."
Lalu pada Mazmur 139:1, "Tuhan, Engkau menyelidiki dan mengenal aku".
Demikian juga Yoh 10: 14, " Akulah gembala yang baik dan Aku mengenal domba-dombaKu dan domba-dombaKu mengenal Aku."
Itulah beberapa contoh dalam Alkitab yang menunjukkan Allah mengenal manusia itu sesungguhnya, sampai-sampai Dia Tuhan Allah mengutus AnakNya sebagai bukti mengasihi umatNya( Yoh 3:16).
Saudara yang terkasih dalam Kristus Yesus.,
Kasih Allah itu sepanjang zaman, termasuk pada zaman Hosea. Kasih Allah pada masa itu tidak bersambut oleh bangsa Israel. Bangsa Israel menjauh dari jalan yang ditetapkan Tuhan sehingga membuat kemarahan Tuhan yang luar biasa ( Hos 5:15; 6:5).
Bangsa Israel melakukan ibadah yang penuh dengan kemunafikan. Persembahan dianggap bisa melembutkan amarah Tuhan. Sementara mereka melakukan praktek-praktek kehidupan sehari-hari jauh dari yang Tuhan harapkan.
Mereka melakukan korupsi,kolusi, nepotisme ( KKN); Ketidakadilan, tidak bermurah hati kepada yang miskin dan yang lemah. Begitu juga iman dan penguasa semena-mena menyalahgunakan kekuasaan. Kemerosotan moral dan keimanan pun merosot yang dipimpin raja Yerobeam ke-2.
Bukankah perilaku-perilaku mereka sudah menggambarkan ibarat sudah jauh api dari panggang. Sudah amat jauh dari yang Tuhan kehendaki. Sudah pasti sangat tidak bisa diterima oleh Tuhan keadaan ini. Namun perlu kita ketahui bahwa kemarahan Tuhan juga sebagai bentuk kasih sayangNya kepada bangsaNya supaya mereka menyadari akan dosa-dosanya.
Saudara terkasih dalam Yesus Kristus.,
Tuhan Allah punya cara untuk menobatkan umatNya itu melalui hambaNya si Hosea. Dia memerintahkan supaya menyampaikan isi hati Tuhan kepada bangsaNya itu yakni seruan pertobatan ( metanoia).
Pertobatan total yakni berbelas kasih terhadap sesama. Berbelas Kasih adalah bermurah hati sebagai salah satu perwujudan mengasihi sesama (1 Kor 13:4). Bermurah hati mempunyai makna : penuh pengertian, toleransi, tidak sombong, tidak dendam, tidak mencari keuntungan diri sendiri.
Saudara terkasih dalam Yesus Kristus.,
Seruan pertobatan ini masih sangat relevan bagi hidup orang percaya di masa kini. Kemungkinan saja masih banyak orang yang melenceng dari cara hidup yang benar di mata Tuhan. Inilah kesempatan bagi kita untuk hidup dalam pertobatan total sebagaimana yang Tuhan kehendaki dari hidup kita sehari-hari.
Dengan pertobatan itu maka kita sudah mengenal sesungguhnya Tuhan Allah. Saya kutip dari 2 Kor 5:17, "Jadi siapa yang ada di dalam Kristus, ia adalah ciptaan baru: yang lama sudah berlalu, sesungguhnya yang baru sudah datang.Demikian juga dalam praktek peribadahan yang benar adalah mempersembahkan yang hidup yang kudus dsn yang berkenan kepada Allah. Itulah ibadah yang sesungguhnya( Roma 12:1 ). Amin
(Penulis saat ini melayani sebagai Pendeta Resort HKBP Kramat Jati Jakarta)