Oleh Pdt. Dr. Anna Ch Vera Pangaribuan |
"Jangan iri kepada orang jahat, jangan ingin bergaul dengan mereka (Amsal 24:1)"
GREENBERITA.com- Saudara-saudara terkasih dalam Yesus Kristus..,
Aristoteles pernah menyebutkan perasaan iri sebagai rasa sakit saat melihat keberuntungan yang dimiliki oleh orang lain yang diakibatkan oleh dorongan untuk memiliki apa yang seharusnya dimiliki oleh diri seseorang.
Orang Batak bilang bahwa penyebutan kata iri ini ada terdapat dalam pengertian yang terkandung dalam kata " HOTEL".
Bukan hotel yang dimaksud tempat penginapan melainkan sifat atau karakter dalam bahasa Batak yang timbul pada diri seseorang yakni : Hosom, Teal, Elat dan Late. Yang memiliki hati iri hati, benci, cemburu, dengki.
Orang bisa iri hati disebabkan melihat orang lain lebih mampu, melihat orang lain lebih berbahagia.
Sifat iri ini lebih kompleks dibadingkan dengan perasaan sedih, marah dan takut sebagaimana pendapat ahli saraf yakni Ilene Ruhoy.
Menurutnya, ada 2 dampak negatif apabila memiliki sifat iri hati, yakni :
1. Tidak akan bahagia dalam hidup
2. Tidak pernah merasa cukup
Saudara-saudara terkasih dalam Kristus Yesus..,
Dalam renungan tengah Minggu ini sengaja saya mengangkat tentang 'IRI HATI', khususnya supaya kita jangan pernah iri kepada orang jahat.
Jangan ingin bergaul dengan mereka. Mengapa? Karena orang jahat mendapatkan keuntungan yang bukan dari hasil keringatnya. Mereka melakukan kecurangan, penipuan, penindasan, menghalalkan segala cara untuk meraih keuntungman yang sebesar-besarnya bagi dirinya dan merugikan orang lain bisa dalam jangka lama atau panjang.
Tentu perbuatan orang jahat tidak terpuji. Oleh karenanya ditekankan nats renungan ini supaya menghindari dari pergaulan dengan mereka.
Menghindari mereka berarti tidak ikut dalam perbuatan jahat. Lingkungan sangat mempengaruhi karakter. Apabila lingkungannya baik maka kemungkinan besar membentuk seseorang itu berkarakter baik. Sebaliknya apabila lingkungan itu tidak baik maka kemungkinan seseorang itu tidak baik.
Saudara-saudara terkasih dalam Kristus Yesus..,
Hidup orang percaya berada ditengah dunia yang saling tarik menarik. Nats renungan tengah Minggu ini mengajarkan kita semua agar jangan iri terhadap keberhasilan seseorang yang didapati dengan jalan pintas bahkan menghindari pergaulan mereka yang bisa menyesatkan kehidupan.
Untuk dapat melakukan hal ini dibutuhkan HIKMAT. Raja Salomo terkenal dengan orang berkhidmat. Hikmat yang berasal dari takut akan Tuhan ( Ams 1:7).
Sebagaimana Raja Salomo meminta hikmat tersebut bukan kekayaan tapi hikmat untuk memimpin bangsa yang besar. Demikianlah kita meminta hikmat Tuhan untuk menghadapi tantangan yang berat secara khusus dari si jahat. Dengan hikmat Tuhan, kita dapat membedakan mana yang benar dan mana yang jahat.
Kita menyadari bahwa orang jahat selalu ada di sekitar kita, namun bagaimana kita TIDAK terjerat dengan si jahat. Tetaplah kita setia pada panggilanNya maka kita terhindari atau tidak terkontaminasi dengan si jahat yang pekerjaan-pekerjaannya merusak tatanan kehidupan orang percaya pada Tuhan.
Sebagaimana Yesus berkata dalam Matius 4:10 : ENYAHLAH IBLIS. Demikian kita dapat mengatakan hal yang sama seperti Yesus.Tidak kompromi dengan apapun dan siapapun untuk setia pada Yesus.
Banggalah memiliki Yesus Juruselamat hidup kita selama-lamamya maka tidak ada IRI HATI di dalam hidup orang percaya terhadap siapapun termasuk orang jahat. Amin.
(Penulis saat ini melayani sebagai pendeta resort di HKBP Kramat Jati Jakarta)