Oleh Pdt Dr Anna CH Pangaribuan |
"Memaknai Peranan Roh Kudus Dalam Diri Orang Percaya " (1 Samuel 10:6-13 )
Saudara yang terkasih dalam Kristus Yesus.,
Agustinus mengutip surat Paulus kepada jemaat di Korintus yang mengungkapkan bahwa manusia adalah makhluk spiritual, makhluk rohani ( 1 Kor 15: 42-48 ). Mengapa dikatakan demikian ? Karena Allah telah mencurahkan Roh dalam diri manusia.
Demikian manusia diciptakanNya menurut gambar dan rupaNya ( Kej 1: 26). Karya Roh Kudus hadir senantiasa lewat pengalaman-pengalaman nyata orang percaya karena Ia diutus oleh Bapa untuk menyertainya dalam perjalanan hidup (Yoh 14:16,23).
Saudara yang terkasih.,
Demikian dapat kita lihat juga dalam teks renungan ini dimana Saul diurapi Tuhan melalui Samuel untuk menjadi Raja Israel 1 adalah :
1. Pengurapan Tuhan kepada dirinya adalah disertai hadirnya Roh Tuhan. Pengurapan Tuhan adalah HAK Allah kepada umat yang dikasihiNya. Bukan atas kemauan dari diri manusia. Orang yang diurapi oleh Tuhan akan mengalami perubahan dari diri seseorang. Bila kita melihat sekilas balik tentang siapakah Saul sehingga dipilih Tuhan sebagai raja. Dia adalah dari suku Benyamin, suku yang terkecil di Israel, ayahnya bernama Kish. Suku yang dianggap paling hina. Dia tidak menyangka hal ini bisa terjadi pada dirinya. Sekalipun memang Saul sebagai anak orang Kaya dan memiliki paras yang elok, tingginya 30 cm lebih tinggi dari setiap orang di Israel). Dia pelari cepat dan orang yangc sangat kuat.
Belum lagi memiliki karakter yang baik sebelum menjadi raja yakni orang yang rendah hati, menghormati orang tua, setia kawan, dan sopan santun. Dengan keberadaannya ini, maka diperlengkapi Allah dirinya sebagai raja melalui pengurapan Allah pada dirinya.
2. Tanda-tanda orang yang disertai oleh Roh Kudus adalah diberi kuasa Ilahi dan penyertaan Tuhan pada hari itu juga. Sebagaimana yang terjadi dalam diri raja Saul ( lih. ay. 2-5, 9-10). Tanda-tanda itu menunjukkan dia raja yang telah diurapi dan tentunya berbeda dari sebelumnya. Dia berubah menjadi manusia lain yakni manusia yang telah dipenuhi Roh Tuhan untuk bersaksi tentang kebesaran Tuhan ( bnd Kis 1:8)..
3. Heran melihat pekerjaan Roh Kudus
Memang harus berbeda orang dikuasai Roh Kudus dengan yang tidak. Membuat orang HERAN melihat diri seseorang yang telah ikut ambil bagian dalam pemberitaan firman Tuhan dari sebelumnya. HERAN karena ada yang berbeda dari raja Saul yakni termasuk golongan NABI ( ay. 11-13).
Saudara terkasih,
Apa refleksi yang bisa peroleh dari penjelasan sebelumnya?
1. Orang yang telah menerima Roh Kudus akan terlihat perubahan-perubahan dalam kehidupan sehari-hari. Tidak lagi mengandalkan kekuatan dan kemampuan dari dirinya.Tidak lagi menjadi dirinya lagi tetapi Roh Tuhan yang sepenuhnya menguasai hidupnya.
Membuang segala kebiasaan buruk dalam diri seseorang atau perbuatan daging ( lih. Gal 5:19-21a : Percabulan, kecemaran, hawa nafsu, penyembahan berhala, sihir, perseteruan, perselisihan, iri hati, amarah, kepentingan diri sendiri, percideraan, roh pemecah, kedengkian, kemabukan).Sebaliknya menghidupi buah buah Roh ( Gal 5:22, Kasih,sukacita, damai sejahtera, kesabarsn, kemurahan, kebaikan, kesetiaan, kelemahlembutan, penguasaan diri).
2. Panggilan gereja.
Orang yang telah menerima Roh Kudus bersedia menjalankan misi Tuhan yang Maha mulia tanpa terkecuali. Jangan menunda pekerjaan Tuhan karena alasan masih muda atau sudah tua usia. Lakukanlah sebagaimana yang tertulis dalam Lukas 4:18-19 yakni :
- Menyampaikan kabar baik kepada orang-orang miskin.
- Memberitakan pembebasan kepada orang-orang tawanan
- Penglihatan bagi orang-orang buta
-Membebaskan orang-orang tertindas
-Memberitahukan tahun rahmat Tuhan telah datang
Lima tugas panggilan gereja ini diberikan kepada umat yang telah menerima Roh Kudus tidaklah mudah untuk dijalankan karena menyangkut TANGGUNGJAWAB yang besar dimana diperhadapkan tantangan, hambatan dan kendala. Namun ketika kita beorientasi kepada Roh Kudus yang bekerja pada diri kita masing-masing maka segala hal yang menghalangi tugas mulia dapat teratasi dengan baik. Sebagaimana dalam Yoh 14: 16-17 dipahami bahwa Roh Penolong selalu menyertai sekalipun dunia tidak menerima Dia.
Saudara terkasih,
Terimalah Roh Kudus dalam kehidupan kita agar Dialah yang bertindak senantiasa dalam kehidupan sehari-hari. Maka akan terjadi perubahan-perubahan yang bermakna buat kehidupan seluruh umat di dunia. Amin.
(Penulis saat ini melayani sebagai pendeta resort di HKBP Kramat Jati Jakarta)