Oleh Pdt Dr Anna Pangaribuan |
GREENBERITA.com- Saudara-saudara terkasih.,
Kehidupan Si Pemazmur ini adalah gambaran orang beriman kepada Tuhan. Ketika raja Daud menghadapi pergumulan yang amat menyesakkan maka tentunya dia mencari jalan keluar. Tekanan dan amarah dari sesamanya sangat dirasakannya, sehingga dia pergi dalam pengungsian arau pelarian agar tidak berjumpa dengan musuhnya.
Dia menghindarinya dan diselamatkan oleh Tuhan, oleh karenanya dia bersaksi bahwa pertolonganNya adalah dari Tuhan sehingga tidak ada alasan baginya untuk berputus asa, Daud selalu memiliki Pengharapan yang kuat.
Saudara terkasih.,
Pernahkah kita merenungkan bagaimana saudara dan saya menyikapi masalah yang ada di hadapan kita?
Setiap orang pasti ingin mencari solusi bila dia menghadapi masalah. Tidak ada yang menyerah begitu saja, mereka akan berjuang untuk keluar dari masalahnya.
Contoh, mulai dari Anak-anak yang masih belajar di bangku sekolah atau perguruan tinggi, mereka menghadapi ujian akhir. Mereka berusaha menyelesaikan dengan sebaik- baiknya, meskipun mereka ada yang mengalami perasaan panik, gelisah, takut, cemas, bimbang, ragu dan bisa menimbulkan Stress atau Depresi.
Bahkan sebagian ada yang tidak sanggup menyelesaikan studinya dengan baik. Demikian juga orangtua yang memikirkan masa depan anak-anaknya baik itu untuk mencukupkan kebutuhan sehari-hari, apalagi ditambah zaman yang serba canggih, tidak mudah menghadapi tingkah laku anak-anak yang beraneka ragam.
Mereka sudah banyak dipengaruhi dengan kemajuan zaman. Belum lagi orang - orang yang sedang menghadapi ekonomi yang amat berat dimana secara mendunia mengalami resesi ekonomi, banyak yang mengalami putus hubungan kerja ( PHK); kemudian keberadaan perpolitikan yang makin tinggi untuk pilkada dan pilpres.
Dari semua pergumulan hidup manusia sekarang ini hanya ada satu pertanyaan yang mendasar adalah siapakah pertolongan kita?
Saudara terkasih.,
Pada umumnya manusia sekarang ini menggunakan mind set yang pragmatis untuk menyelesaikan masalahnya. Padahal tidak semua dapat diselesaikan dengan yang sifatnya pragmatis/ instant.
Sebagaimana raja Daud pergi ke pengungsian disana dia merasakan pertolongan Tuhan yang menyelamatkan demikianlah sebagai orang percaya kepada Tuhan dalam mengatasi masalah yang sangat menyesakkan itu mencari tempat yang teduh/retreat sangat dibutuhkan untuk merasakan pertolongan dan menaruh harapannya hanya kepada Tuhan agar tertolong atau teratasi kesesakan kita itu sendiri.
Apapun yang terjadi dalam hidup orang yang percaya tidak putus asa dan menyadari sepenuhnya akan penyelamatan hidup dari Tuhan. Marilah tetap kita berseru memanggil namanya sebagaimana yang tertulis dalam Mazmur 50:15 " Berserulah kepadaKu pada waktu kesesakan, Aku akan meluputkan engkau dan engkau akan memuliakan Aku."
Tidak bersandar pada pikiran kita semata. Sebagaimana dalam Amsal 3: 5-6 dituliskan "Percayalah kepada Tuhan dengan segenap hatimu, dan janganlah bersandar kepada pengertianmu sendiri. Akuilah Dia dalam segala lakumu, maka Ia akan meluruskan jalanmu".
Percayalah, Pertolongan Tuhan itu Nyata dalam pergumulan kehidupan kita sehari-hari, Amen.
(Penulis saat ini melayani sebagai pendeta resort di HKBP Kramat Jati Jakarta)