MEDAN. GREENBERITA.com -- Majelis hakim Pengadilan Negeri (PN) Medan menjatuhkan vonis terhadap terdakwa Ismail Marzuki dengan hukuman 6 bulan penjara dengan masa percobaan 8 bulan.
Pemimpin Umum (PU) Media Online Mudanews.com itu diyakini terbukti bersalah telah melakukan pencemaran nama baik Nawal Lubis, istri Gubernur Sumut Edy Rahmayadi lewat media sosial.
"Menjatuhkan pidana kepada Ismail Marzuki selama 6 bulan penjara namun pidana tersebut tidak perlu dijalani dengan percobaan selama 8 bulan," ucap majelis hakim diketuai Immanuel Tarigan dalam persidangan di Ruang Cakra 8 gedung PN Medan, Kamis (27/4/2023).
Selain pidana penjara, majelis juga mengenakan pidana denda kepada terdakwa senilai Rp 10 juta subsider 1 bulan kurungan.
Putusan majelis hakim lebih ringan dari tuntutan jaksa penuntut umum (JPU) Safrina Rahmi dari Kejati Sumut. Dimana JPU Rahmi pada persidangan sebelumnya telah menuntut agar terdakwa dihukum 1 tahun 6 bulan penjara.
Dalam pertimbangannya, perbuatan terdakwa membuat korban menjadi malu dan nama baiknya tercemar. Selain itu postingan terdakwa di media sosial tidak sesuai kaidah jurnalistik.
"Terdakwa terbukti melanggar Pasal 27 ayat (3) Jo Pasal 45 ayat (3) UU RI No. 19 Tahun 2016 Tentang Perubahan Atas Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 11 Tahun 2008 Tentang Informasi Dan Transaksi Elektronik," terang hakim Immanuel membacakan putusan.
Atas putusan itu, baik JPU maupun terdakwa melalui penasihat hukumnya menyatakan pikir-pikir untuk melakukan upaya hukum banding.
Dikutip dari surat dakwaan JPU menyatakan bahwa awal mula kasus ini ketika terdakwa sedang melakukan aksi di depan Mapoldasu terkait Penyelamatan Benteng Putri Hijau atas nama Organisasi Gerakan Semesta Rakyat Indonesia (GSRI).
Dalam aksinya, lanjut jaksa, terdakwa membawa poster bergambar saksi Nawal Lubis istri Gubernur Sumut Edy Rahmayadi dengan tulisan.
'Jangan Karena Bunda NL Istri orang sakti. Selamatkan Benteng Hijau dari Bunda NL dan bapak KapoldaSU segera periksa Bunda NL terkait perusakan Benteng Hijau Putri'.
Dikatakan jaksa, terdakwa merekam perbuatan yang dilakukan di depan Mapoldasu dengan durasi 2 menit 16 detik dan mempostingnya di media sosial Facebook.
Lebih lanjut dijelaskan jaksa, bahwa perbuatan atau postingan akun facebook Ismail Marzuki dan akun youtube Media Mudanews.com yang mengandung hinaan dan atau pencemaran nama baik terhadap pelapor Nawal Lubis merupakan kalimat yang dapat menyinggung atau mempermalukan seseorang karena melakukan kebohongan dan ketidaksesuaian dengan fakta dan Nawal Lubis merasa terhina karena tuduhan palsu.
(Gb--Raf)