GREENBERITA.com- Bupati Samosir diwakili Pj. Sekda Kab Samosir mengatakan bahwa audit kasus stunting merupakan identifikasi risiko penyebab pada kelompok sasaran berbasis surveilans rutin dan dapat dijadikan kesempatan untuk menyajikan data yang akurat dan dapat dipertanggungjawabkan.
Hal ini disampaikan saat membuka acara Audit Stunting di Aula Kantor Bupati Samosir, Sumatera Utara, Kamis, (08/12/2022).
Audit Stunting dihadiri, Kepala Dinas P3APPKB Kabupaten Samosir, Friska Situmorang, TP.PKK, Camat, kepala puskesmas, tenaga gizi puskesmas, dokter puskesmas, kepala desa/lurah lokus stunting, bidan desa lokus stunting, Direktur RSUD Hadrianus Sinaga, Kabid pengendalian dan rekam medik RSUD dr. Hadrianus Sinaga, Tenaga Gizi RSUD dr. Hadrianus Sinaga, Kadis Kesehatan, PKB binaan lokus stunting, Satgas Stunting Kabupaten Samosir.
"Audit kasus stunting ditujukan untuk mencari penyebab terjadinya kasus stunting, sehingga kasus serupa dapat dicegah. Untuk itu, seluruh peserta yang hadir agar dapat melakukan rencana aksi dan aksi percepatan penurunan angka stunting," ujar Waston Simbolon.
Audit Stunting tahun 2022 di Kabupaten Samosir diharapkan dapat mengidentifikasi risiko terjadinya stunting pada kelompok sasaran, mengetahui penyebab risiko terjadinya stunting.
Hal ini untuk mencegah dan memperbaiki tata laksana kasus serupa. Menganalisis faktor risiko terjadinya stunting pada baduta/balita, memberikan rekomendasi penanganan kasus dan perbaikan tata laksana kasus serta upaya pencegahan yang harus dilakukan.
Kelompok sasaran prioritas yaitu, remaja, calon pengantin, ibu hamil, ibu menyusui dan anak berusia 0-59 bulan.
Diingatkan, Tim Percepatan penurunan stunting di Kabupaten Samosir untuk tetap melaksanakan tugas mengkoordinasikan, mengevaluasi dan mensinergikan penyelenggaraan percepatan penurunan stunting secara efektif, konvergen dan terintegrasi dengan melibatkan lintas sektor mulai dari Kabupaten sampai desa.
"Pertemuan ini sangat bermanfaat guna menghasilkan data yang benar dan dapat dipertanggung jawabkan" pungkas Sekda Waston Simbolon mengakhiri.
Audit Stunting di Kabupaten Samosir menghadirkan Dosen Poltekkes Kemenkes , Haripin Togap Sinaga yang juga merupakan pakar giji Provinsi Sumatera Utara.
Haripin Togap Sinaga menyampaikan, Calon pengantin merupakan target utama, karena menjadi pintu masuk untuk program mengatasi stunting.
"Dalam penurunan stunting, saya mengajak seluruh elemen yang tergabung dalam percepatan penurunan stunting untuk menyamakan persepsi serta kerjasama yang baik lintas sektor," tegas Haripin Togap Sinaga.
Sebelumnya dibenarkan, Kepala Perwakilan BKKBN Wilayah Sumatera Utara Muhammad Irzal SE mengungkapkan saat ini ada 7351 Keluarga Beresiko stunting di Samosir.
Hal ini disampaikan Muhammad Irzal SE pada kegiatan Koordinasi dan Konsolidasi Percepatan Penurunan Stunting Tingkat Kabupaten Samosir Tahun 2022 yang digelar di Hotel JTS Parbaba, Kecamatan Pangururan, Kamis (24/11/2022).
Menurutnya, saat ini BKKBN sedang melakukan pemutahiran data terkait keluarga beresiko stunting dan di Kabupaten Samosir, ada 7.351 KK yang tersebar di 21 Desa/Kelurahan Lokus Stunting sedang dilakukan pemutakhiran data oleh tim pendamping.
“Kita berharap angka pravelensi stunting di Kabupaten Samosir dapat menurun dari angka 28,4 % menjadi 25 % di tahun 2022 ini," ujar Muhammad Irzal.
(Gb-Aksel02)