GREENBERITA.com- Firman Nya, Aku Datang Supaya Mereka beroleh Hidup dan Mempunyai dalam Segala Kelimpahan (Refleksi: Yoh 10: 10)
Lazimnya, dipenghujung akhir tahun, kita semua disibukkan oleh ceremony Perayaan Natal ditengah umat Tuhan di seluruh dunia.
Mungkin saya salah, tak satupun orang yang tidak senang, bahagia dan bangga dikala Natal tiba?
Lihat saja jauh jauh sebelum hari Natal tiba, banyak orang mulai mengingatkan untuk bertemul untuk rapat perayaan Natal.
Dan semenjak itu aktifitaspun mulai berubah mengarah pada fokus persiapan Natal, segala sesuatunya dirancang segala bentuk cara pengumpulan dana, semuanya dilakukan demi meriahnya sebuah perayaan.
Natal tak jarang menelan biaya ratusan juta rupiah dalam waktu singkat.
Musik yang hingar bingar dan tempatpun dihias dan didekor dengan penuh warna warni.
Dari mulai jedah, konsumsi dan Snack Natal, baju baju dinas seragam, roti dan kado Natal dan lucky drow tidak semuanya masuk dalam perayaan sehingga memperparah angka anggaran.
Pendeknya, segalanya harus lengkap, wong Natal hanya dirayakan sekali setahun koq? Begitukah?
Yesus Lahir Dalam Kesederhanaan
Natal adalah hari lahirnya Kristus Tuhan kita, Dia lahir dalam pemenuhan tugas dan Missi Allah BapaNya di sorga. (Yohanes 3:16)
"Kasih Allah bagi dunia untuk menyelamatkan kita dan semua mahluk, supaya tak seorangpun tinggal dalam kemiskinan tetapi sebaliknya hidup dalam kelimpahan (Yoh 10:10).
Dia lahir di kandang domba, yang penuh onak dan duri, penuh ternak dan jermi. Sekali lagi benar Lahir dalam kesederhanaan bukan kemewahan.
Lantas kalau Dia saja lahir dalam kesederhanaan dan para malaikat dan gembala turut merayakannya dalam bentuk jesederhanaan, bagaimana dengan kita kini?
Pola inilah yang mestinya benar benar kita simak. Pradigma kesederhanaan hidup, bukan pradigma kemewahan, untuk itu mari ikut rayakan Natal cukuplah dalam bentuk kesederhanaan, bukan kemewahan.
Apa itu Hidup dan Berkelimpahan ?
Inilah Tujuan dan makna Natal, sepertinya makna Natal agar semua mahluk berkelimpahan sekian lama telah bergeser. Memang Dia lahir untuk menebus kita yang sarat dengan dosa.
Dia lahir di dalam kemiskinan supaya orang orang miskin bersukacita dan beroleh sejahtera di dalam kelahirannya.
Inilah fakta yang dikongkritisansiNya, Dia datang supaya semua mahluk beroleh kelimpahan dan sukacita, perayaan kita mestinya melakukan hal yang sama, kita mesti jeli bahwa perayaan Natal yang kita lakukan mengandung nilai dan makna sidaritas berbagi hidup bagi yang lain supaya tak seorangpun tertinggal hidup di dalam penderitaan.
Akan tetapi supaya segala ciptaan alam dan hutan juga segala mahluk ikut bersorak sorai ikut rayakan betapa indahnya sukacita ini.
Merayakan kelahiran Kristus dengan kesederhanaan, berarti ikut bersama kristus yang memberi hidup dan bersolidaritas serta peduli kepada sesama.
Bukankah Kristus meberi makan 5000 orang?
Sebagai pertanda bahwa hidup bukan bagi diriNya sendiri, tetapi juga bagi yang lain.
Untuk itu kita diajak melihatlah mereka yang hidup disekitar kita, adakah mereka papa, tak berdaya?
Sungguh butuhkan uluran tangan kita? Adakah mereka sulit cari sesuap nasi dan demi kehidupan anak anaknya?
Punyakah mereka duit demi pendidikan dan biaya beli obat?
Lihatlah alam sekitarmu?
Ikuttkah mereka bersorak-sorai rayakan Natal kelahiran Kristus? Atau masih menjerit tersiksa karena keserakahan tangan insani bebal dan tidak peduli?
Untuk itu makna Natal ini mengajak kita berubah dari pradigma lama ke pradigma baru, benar benar memberikan solidaritas dan perhatian bagi semua mereka, mahluk adalah sesama, anggaran perayaan kita lakukan sederhana supaya yang lain dapat kebagian?
Berbagi kasih bagi mereka yang memerlukan?
Benar ini tidaklah cukup sebatas musiman dan kepedulian Karijatiif Ansich, tapi Natal yang bermakna Sustainibility Holistik dan berkelanjutan.
Biarlah perayaan Natal mengingatkan kita untuk tetap peduli, bahwa Kristus Tuhan kita yang lahir dan peduli bagi manusia dan sesama, bersolidaritas demi kelimpahan hidup bagi sesama.
Merayakan Natal seperti ini, tentu kita mengikuti pola Kristus, sembari meneladani apa yang dilakukan Kristus.
Bukankah Kristus berkata: "Sebab Aku telah memberikan suatu teladan kepada kamu, supaya kamu juga berbuat sama seperti yang telah Kuperbuat kepadamu. Sebab, Aku telah memberikan contoh kepadamu supaya kamu juga melakukan seperti yang Aku telah lakukan kepadamu." (Yoh 13:15), merayakan Natal berarti meneladani kehidupan Kristus mau berbagi hidup bagi segala mahluk supaya semuanya berkelimpahan, dengan demikian perayaan Natal bukan hanya seremoni perayaan Ansich, Amen.
( Penulis saat ini melayani sebagai Praeses HKBP Distrik VII Samosir )