Kementerian Pertanian RI memberikan satu unit traktor roda empat untuk membantu petani di Kabupaten Samosir.
Bantuan tersebut diserahkan Bupati Samosir melalui Plt Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian, Dr Tumiur Gultom kepada Jasitor Simbolon selaku ketua kelompok Tani Bina Bersama 1, Desa Sijambur Kecamatan Ronggur Nihuta, (09/11/2022).
"Usulan dari Pemerintah Kabupaten Samosir melalui Dinas Ketapang dan Pertanian tersebut mendapat respon positif dari Kementan yang menyatakan, dengan adanya alokasi satu unit traktor roda empat untuk Kabupaten Samosir," ujar Dr Tumiur Gultom.
Eks akademisi dan Ketua Kagama Samosir ini menyatakan, dengan disetujuinya usulan tersebut, Dinas Ketapang dan Pertanian pada bulan Oktober mengirimkan nama calon kelompok tani penerima.
"Jadi, bantuan ini dari Kementan ke Pemkab Samosir dan selanjutnya Dinas menyerahkan kepada kelompok tani Bina Bersama 1," Jelas Tumiur Gultom.
Ditambahkan, dalam mendapatkan bantuan tidak terlepas dari perhatian dari berbagai pihak yang menginginkan kemajuan teknologi Pertanian di Kabupaten Samosir.
Secara khusus, Tumiur menyampaikan ucapan terima kasih kepada Anggota DPR RI, Djarot Saiful Hidayat yang juga menjalin komunikasi dengan Kementerian Pertanian sehingga usulan tersebut terealisasi.
Sementara itu, Ketua Gapoktan Bina Bersama 1, Jasitor Simbolon langsung tersenyum menandatangani serah terima traktor tersebut.
Tampak serah terima barang disertai dengan penandatangan fakta integritas dan Surat Perjanjian Pendayagunaan Bantuan Sarana Prapanen.
"Terima kasih kepada usaha tak kenal lelah dari Pak Bupati Samosir khususnya Dinas Pertanian Kabupaten Samosir atas perhatian dan bantuan yang diberikan," ujar Jasitor Simbolon bersama anggota kelompok Tani Bina Bersama 1.
Selain bantuan dari kementan ini, dalam waktu dekat Pemkab Samosir juga akan menyerahkan 2 unit traktor bersumber dari APBD Kabupaten Samosir tahun 2022.
Dalam pengoperasian traktor, nantinya akan ada pendampingan dari Dinas Ketapang dan Pertanian sehingga penggunaan bantuan betul-betul tepat sasaran dan tidak dimonopoli maupun disalahgunakan.
"Hal ini juga sesuai dengan fakta integritas yang ditanda tangani ketua kelompok tani penerima," pungkas Dr Tumiur Gultom.
(Gb-aksel02)
