Ket Foto : Kapolres Samosir AKBP Josua Tampubolon turun langsung, ikut melakukan pencarian korban tenggelam di alur Tano Ponggol, Desa Parsaoran I yang terjadi pada, Minggu (5/6/2022) sore.
SAMOSIR. GREENBERITA.com -- Kapolres Samosir AKBP Josua Tampubolon turun langsung, ikut melakukan pencarian korban tenggelam di alur Tano Ponggol, Desa Parsaoran I yang terjadi pada, Minggu (5/6/2022) sore.
Di lokasi kejadian, AKBP Josua Tampubolon bersama Basarnas, TNI dan masyarakat melakukan pencarian sampai sekitar pukul 23.30 WIB dan pencarian belum berhasil menemukan jasad korban.
Kapolres Samosir AKBP Josua Tampubolon mengatakan, sekitar pukul 17.45 WIB mendapatkan informasi bahwa ada satu orang yang hanyut di seputaran Tano Ponggol dimana masyarakat sudah mencoba upaya pencarian tetapi tidak berhasil selanjutnya menghubungi Basarnas.
"Menurut keterangan 2 orang saksi yang bersama dengan korban bahwa mereka berenang sambil mandi di alur Tano Ponggol, korban mencoba berenang untuk menyeberang tetapi karena tidak sanggup, korban ingin kembali dan pada saat akan kembali, korban tidak sanggup lagi berenang dan meminta pertolongan," katanya.
Lanjut dikatakan Kapolres, saksi tadi mencoba berupaya menolong namun karena tidak kuat dan arus cukup deras sehingga saksi tidak sanggup menolong dan saat ini korban belum ditemukan.
"Korban tenggelam adalah AM (22) yang merupakan karyawan dari PT Wika dan baru bekerja sekitar 6 bulan,” ungkapnya.
Dijelaskan AKBP Josua Tampubolon, upaya pencarian korban dihentikan sementara dan pencarian akan dilanjutkan besok hari, Senin (6/6/22) yang akan dimulai sekitar pukul 08.00 WIB.
"Dimana menurut keterangan Basarnas bahwa kondisi dari dasar danau tidak memungkinkan untuk malam ini melakukan pencarian sehingga rencana besok pagi akan melakukan pencarian kembali," katanya.
Keterangan dari pihak Basarnas, sambung Kapolres, dari alat deteksi yang dimiliki mereka, tadi kita perkirakan ada di satu titik yang dimungkinkan korban tersebut tenggelam di dasar danau namun ketika dilakukan pencarian oleh Basarnas, di dasar tersebut ada tanah-tanah yang tidak memungkinkan melanjutkan dan berbahaya untuk menyelam.
"Kita tadi sudah diskusi dengan pihak Basarnas, Senin pagi dilanjutkan dengan harapan cuaca baik,” pungkasnya.
(Gb--Raf)