Ketua PW IWO Sumatera Utara, Yudhistira Kecam pernyataan oknum dokter di Sergai
SERGAI, GREENBERITA.com -- Gabungan wartawan dari berbagai media online dan surat kabar yang bertugas di Kabupaten Serdang Bedagai (Sergai), Sumatera Utara (Sumut) secara spontan menggelar aksi damai di Halaman Kantor Bupati Sergai Desa Sei Rampah, Kecamatan Sei Rampah, Selasa (22/2/2022).
Para pekerja media ini datang dengan membawa Karton warna putih bertuliskan “Bupati Sergai diminta tindak tegas oknum dr. Salomo Fajar Siahaan yang telah menghina profesi wartawan dalam statemen yang telah terbit di salah satu media online dengan mengatakan “Wartawan Sergai semua bisa dibayar".
"Pernyataan ini telah menyakiti hati dan perasaan wartawan yang ada di Sergai, " ujar Ketua IWO Sergai, Zuhari.
Menurutnya, oknum dokter ini juga diduga menyebarkan informasi yang tidak benar dan tanpa bukti terkait 60 persen pegawai di RSUD Sultan Sulaiman terpapar Covid-19.
"Informasi ini jelas telah menyesatkan dan meresahkan bagi masyarakat daerah, " jelas Zuhari.
Para wartawan meminta Bupati Sergai H. Darma Wijaya memberikan tindakan tegas dan sekaligus memutasikannya dari tempat tugasnya di RSUD Sultan Sulaiman.
Nada kecaman juga disampaikan oleh Sekretaris Persatian Wartawan Indonesia (PWI) Sergai Darmawan.
“Perkataan oknum dokter bernama dr. Salomo itu telah menyinggung profesi wartawan dan masalah ini tidak bisa dibiarkan begitu saja, dia harus diberi sanksi tegas dan jika Bupati Sergai tidak memberikan sanksi maka kami akan membawanya ke ranah hukum dengan melaporkan oknum dokter tersebut," tegas Darmawan.
Sementara itu, kasus dugaan pelecehan profesi wartawan yang diduga dilakukan oknum dokter bernama dr Salomo F Siahaan yang bertugas di RS Sultan Sulaiman, terus menuai sorotan dari kalangan dari berbagai organisasi profesi jurnalis.
Ketua Pengurus Wilayah Ikatan Wartawan Online (PW IWO) Sumatera Utara Yudhistira juga mengaku sangat tersinggung dengan sikap oknum dokter yang seharusnya mampu menghormati profesi setiap orang.
"Hal ini sungguh sangat luar biasa. Dokter dan jurnalis itu sama-sama profesi. Artinya alangkah celakanya bila dokter yang seharusnya lebih bijaksana menyikapi sesuatu dengan latar belakang pendidikannya yang cukup berkelas, justru menghina profesi wartawan yang tidak ada hubungan dengan keilmuan dia. Tentu maksud yang bersangkutan perlu dipertanyakan," tegasnya dalam rilis tertulisnya, Rabu (23/2/2022).
Pria yang akrab disapa Yudis ini mengaku bahwa ia sudah menerima laporan secara resmi dari Ketua PD IWO Serdang bedagai tentang duduk perkara yang akhirnya melukai hati para jurnalis.
Bukan hanya jurnalis di Sergai, seluruh wartawan di Indonesia juga turut terluka dengan pernyataan dr Salomo yang diduga mengatakan semua wartawan bisa dibayar.
"Kami juga sudah mendapat laporan bahwa si dokter ini sudah meminta maaf. Ya tentu sebagai umat manusia yang beragama, kami memaafkan hal itu. Tapi tentunya agar kasus serupa tak terjadi lagi, harus ada langkah tegas dari Bapak Bupati Sergai dalam menyikapi kesalahan si dokter yang notabene anak buahnya," tandas Yudis.
Untuk itu, lanjut Yudis, PW IWO Sumut, mendesak Bupati Darma Wijaya untuk menjatuhkan sanksi yang sangat pantas terhadap oknum dokter tersebut.
"Mungkin hanya kekhilafan, dia juga sudah meminta maaf, jadi kami rasa membawa kasus ini ke ranah hukum juga bukan langkah bijak. Tapi sebagai efek jera, IWO Sumut mendesak Bupati Darma Wijaya untuk memutasi si dokter agar luka kawan-kawan jurnalis sedikit terobati dan hubungan kemitraan Pemkab Sergai dan wartawan tetap terjaga dan harmonis," pungkasnya.
(Gb-fernd01)