SAMOSIR.GREENBERITA.com - Seorang ibu dari 5 anak dan kini sudah menjadi janda merasa terancama setelah seorang pria mengancamnya dengan sebilah pisau. Tiorma Marbun yang berdomisili di Sosor Tala, Desa Sabungan Nihuta, Kecamatan Ronggur Nihuta, Kabupaten Samosir.
Pengancaman tersebut telah dilaporkan dan kini tersangka Alvon Tomboi Simbolon sudah ditangkap pihak Polres Samosir.
Terkait pengancaman tersebut, ibu Tiorma Marbun mengisahkan bagaimana cara tersangka mengancam korban. Tersangka mengancam korban dengan sebuah parang sambil mengatakan bahwa dirinya akan membunuh orang yang bakal melarangnya menebang pohon pinus.
Awalnya, korban bersama dengan rekannya yang lain melarang tersangka agar jangan menebang pohon pinus dan merusak kopi miliknya. Namun, tersangka malah mengancam korban.
“Karena kami melarang pelaku mengelola pinus, menebang pinus, terus pelaku langsung berlari mau mengancam gitu sambil berkata, ‘siapa yang menghalang-halangi aku akan kucincang, omakomak pun akan saya tallik (ibu-ibu pun saya akan tebas)’ katanya,” terang Tiorma Marbun pada Jumat (21/1/2022).
Selanjutnya, ia menyampaikan bahwa dirinya masih mengalami trauma ketika akan pergi ke ladangnya karena ingatan soal pengancaman tersebut masih segar.
“Sejak bulan Agustus sampai sekarang saya masih kurang nyaman ke ladang saya karena masih trauma,” ungkapnya.
Ternyata, pengacaman tersebut sempat ia abadikan dengan menggunakan sebuah ponsel yang kemudian menjadi bukti bagi pihak kepolisian.
“Sampai ke depan rumah. Jadi ketepatan saya pegang HP dan langsung saya ambil fotonya sebagai bukti bahwa ada pengancaman,” terangnya.
Karena pengancaman tersebut, ia juga dinasihati anak-anaknya agar jangan melawan tersangka. Takutnya, hal terburuk dapat terjadi pada dirinya.
“Takut, sangat takut. Sampai anak saya menangis-nangis, menjerit-jerit. ‘Udah mak, udah mak, biarin aja mak. Nanti mamak mati’ katanya,” sambungnya.
Setelah tersangka ditangkap, ia pun akhirnya merasa lega.
“Lumayan lega. Sebelum-sebelumnya masih merasa terancam. Di rumah saja, saya merasa takut. Sekarang, tidak ada lagi pengancaman,” ungkapnya.
Akibat pengrusakan yang dilakukan tersangka di ladangnya, ia tidak memlikiki pendapatan lagi.
“Saya sekarang tinggal sendiri, saya punya lima anak. Jadi, pelaku mengambil pinus saya di lokasi rumah saya, kopi saya juga dirusak. Itu mata pencaharian saya. Jadi, anak saya sekolah pakai apa,” terangnya.
“Sampai sekarang, tidak ada penghasilan saya,” pungkasnya.
(Gb-edwardlim)