Sejumlah peserta vaksin di UPt Puskesmas Medan Denai menunggu giliran setelah sebelumnya berdesak-desakan, Rabu, 1 September 2021.
MEDAN, GREENBERITA.com - Pelaksanan vaksinasi di UPT Puskesmas Medan Denai, Jalan Jermal Medan Denai berlangsung ricuh, Rabu, 1 September 2021.
Menurut Sinaga, satu dari kesekian peserta vaksin bahwa kericuhan tersebut diakibatkan informasi yang tak tuntas oleh penyelenggara terhadap peserta vaksin.
"Semalam disuruh bawa KTP aja, lah saya bawa KTP asli malah disuruh pulang dan diminta foto kopi KTP," ujar Sinaga berbincang dengan Greenberita.
Sinaga yang merupakan warga Menteng VII itu, sehari sebelumnya diberitahu oleh kepala lingkungan. Kepada Sinaga menurutnya, Kepling menganjurkan hanya membawa KTP saja.
Padahal, sejak Pukul 06.30 WIB Sinaga telah siaga di lokasi. Perjuangan Sinaga meperoleh vaksin gagal, karena dia harus terjebak diantara orang berdesak-desakan.
"Tadi sempt ricuh dan orang-orang berdesakan. Saya terjebak dan tak dapat vaksin," kata Sinaga.
Dia berharap, penyelenggara vaksin dapat mengatur jadwal dengan baik per lingkungan. Sehingga tidak terkesan membut warga berrbutan hingga akhirnya justru terjadi kerumunan.
KTU UPT Puskemas Medan Denai, dr Nur Fadliana membatah adanya kerumunan. Namun, menurutnya hal itu terjadi karena antusiasme warga yang akan mengikuti vaksin.
Capture video netizen pasca berebut untuk mendapatoan kuota vaksin di UPt Puskesmas Medan Denai, Rabu, 1 September 2021.
"Bukan rebutan, itu antusiasme mereka datang untuk vaksin dan berusaha untuk mendapatkan antrian. Tapi, karena keterbatsan kami, kami membuka hanya 100 antrian dan itu pun karena masyarakat antusias kami tambah kuota 50 jadi 150 antrian,"ujar Nur Fadlianas.
Menurut Nur, untuk UPT Puskesmas Medan Denai adalah kali pertama melaksanakan vaksinasi. Dalam dosis pertama ini disebut Puskesmas itu kebagian sebanyak 500 dosis dan hari ini 150 dosis telah disuntikkan.
Terkait informasi yang menurut warga tidak tuntas, Nur Fadliana membantah. Menurutnya, mereka telah memampangkan nomor call center.
"Kami sudah memampangkan nomor call center kami dan kami sudah menginformasikan dari selama sore," ujar Nur Fadliana.
Oleh karenanya, kata Nur masyarakat pun berusaha memperoleh 150 dosis tersebut. Nur Fadliana tak memvantah, dalam vaksinsi tahap I di UPT Puskesmas Medan Denai ini, antrian dibuka pada hari H tanpa ada sebelumnya membuat nomor antrian. Alasan Nur Fadliana, agar vaksinasi adil dan siapa yang datang terlebih dulu kebagian.
Padahal cara tersebut menurut peserta justru mengakibatkan keadaan yang tak kondusif seperti rebutan dan desak-desakan.
"Yang terjadi kan justru kerumunan, rebutan dan desak-desakan,"protes Sinaga.
(gb-arkara21)