Rumah Sakit Darurat Covid-19 menggelar upacara peringatan Hari Ulang Tahun Kemerdekaan RI yang ke-76.
JATENG, GREENBERITA.com - Rumah Sakit Darurat Covid-19 menggelar upacara peringatan Hari Ulang Tahun Kemerdekaan RI yang ke-76. Upacara berlangsung dalam suasana penuh kegembiraan seiring turunnya jumlah pasien Covid-19. Saat ini angka hunian 19,04 persen. Manajemen RSDC Wisma Atlet Kemayoran berharap jumlah pasien terus turun dan pandemic Covid-19 segera berakhir.
Upacara peringatan HUT Kemerdekaan RI di RSDC Wisma Atlet tentu berbeda dengan perayaan di tempat lain. Lokasi upacara yang berlangsung di zona merah, mengharuskan seluruh peserta upacara mengenakan pakaian hazardous materials (hazmat).
Sekitar 100 tenaga kesehatan dengan pakaian hazmat menjadi peserta upacara. Separo peserta upacara mengenakan pakaian hazmat warna merah, dan separo lagi dengan pakaian hazmat warna putih. Maka formasi membentuk warna kebesaran bendera RI, merah-putih.
Pengenaan pakaian hazmat karena upacara berlangsung di zona merah di depan tower 6 dan 7 yang menjadi hunian pasien Covid-19. Layout lapangan yang menyerupai tempat teater menjadikannya rutin sebagai tempat untuk menggelar berbagai kegiatan besar. Pada peringatan Hari Ulang Tahun Kemerdekaan RI ke 75 dan peringatan Hari Pahlawan di tahun 2020 juga digelar di tempat ini.
Selain tenaga kesehatan, sejumlah pasien Covid-19 juga turut mengikuti upacara. Mereka berada di barisan terluar. Sebagian besarnya lagi berapa di sekitar tower 6 dan 7 yang lokasinya paling dekat dengan tempat upacara.
Bertindak sebagai inspektur upacara adalah Koordinator Operasional RSDC Wisma Atlet Kemayoran Kolonel Stefanus Doni. Upacara berlangsung seperti layaknya upacara HUT RI pada umumnya antara lain pengibaran bendera Merah Putih yang diiringi dengan lagu Indonesia Raya, termasuk pembacaan teks proklamasi, hening cipta untuk menghormati para pahlawan, pembacaan proklamasi oleh inspektur upacara, dan pembacaan pembukaan UU Dasar 1945.
Koordinator RSDC Wisma Atlet Kemayoran, Mayjen TNI Tugas Ratmono saat dimintai tanggapan wartawan menyatakan rasa syukurnya atas turunya jumlah pasien Covid-19 di RSDC Wisma Atlet Kemayoran dan berbagai rumah sakit lainnya. “Ini menjadi kado bagi kita semua di Hari Ulang Tahun Kemerdekaan. Semoga terus turun dan pandemi berakhir,” katanya.
Jumlah pasien Covid-19 di RSDC Wisma Atlet Kemayoran saat ini tinggal 1.503 pasien dengan angka hunian 19,04 persen. Jumlah ini jauh menurun dibandingkan puncak Covid-19 yang tercapai pada 30 Juni 2021 sebanyak 7.157 pasien.
Turunnya jumlah pasien merupakan hasil kerja keras bersama semua komponen dari pemerintah, Satgas Covid-19, TNI-Polri dan semua lapisan masyarakat untuk bersatu padu memutus mata rantai penularan Covid-19. Meningkatnya kepatuhan untuk menjalankan disiplin protokol kesehatan menjadi faktor penting.
Selain 3M dan 5M, langkah 3T yaitu testing, tracing dan treatment yang semakin baik membuat penularan bisa dicegah lebih lanjut. “Pada orang yang menjalani isolasi mandiri, upaya perawatan juga semakin membaik, pada akhirnya mengurangi tingkat penularan,” terang Mayjen Tugas yang juga Kepala Pusat Kesehatan TNI-AD.
Mayjen TNI Tugas Ratmono menilai kebijakan pemerintah untuk menerapkan Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarat (PPKM) Darurat atau PPKM level 4 yang beberapa kali diperpanjang membuahkan hasil. “Kebijakan dengan durasi yang panjang ini jelas berpengaruh besar untuk memutus mata rantai penularan Covid-19,” ujarnya.
Meski begitu, dokter militer asal Kebumen Jawa Tengah tersebut berharap semua pihak tidak lengkah dengan turunnya jumlah pasien. Ia mengingatkan kejadian sebelumnya, setelah angka turun, muncul kelengahan dan tidak patuh lagi pada protokol kesehatan. Akibatnya penularan Covid-19 kembali meningkat.
“Kita jangan sampai lengah lagi apalagi ancaman Covid-19 bisa muncul dengan varian-varian baru. Kita harus tetap waspada,” terangnya.
Faktor vaksinasi yang terus meningkat juga berperan signifikan dalam menurunkan angka Covid-19 dan pasien. Meskipun orang yang divaksin tidak akan kebal sepenuhnya, tetapi dengan divaksin kondisi tubuhnya akan lebih baik saat terinfeksi Covid-19 dibandingkan jika tidak divaksin.
(Gb-ferndt01)