GREENBERITA.com - Perusahaan pembangunan jembatan Tano Ponggol yang sedang dikerjakan PT. Wika di Kecamatan Pangururan mengakui pihaknya melakukan penyerobotan lahan dengan cara melakukan penimbunan material di lahan masyarakat yang tidak masuk lokasi proyek.
Keluhan ini disampaikan pemilik lahan, Sangkot Manurung yang kecewa dengan sikap arogan PT Wika dalam pembangunan proyek jembatan Tano Ponggol.
"Ini jelas sangat merugikan saya, apa alasan PT Wika memasukkan material ke lahan saya dan menyerobotnya, padahal jelas lahan saya belum ada masuk dalam proyek, jangan seenak nya saja," katanya.
Akibat perbuatan PT Wika yang melakukan penimbunan bahan material di lahan bangunan miliknya, maka ia mengalami kerugian hingga ratusan juta, akibatnya lahan itu tidak bisa dikelola untuk lahan pertanian.
"Yang pasti saya sangat kecewa atas perbuatan pihak perusahaan PT. Wika yang sudah menyerobot lahan saya dan melakukan police line dan apa dasar hukumnya," tegasnya.
Sebelumnya masyarakat di dua kelurahan dan satu desa yakni Kelurahan Pasar Pangururan dan Kelurahan Siogung Ogung dan Desa Parsaoran 1 menyatakan dukungan pembangunan penggantian Jembatan Tano Ponggol asalkan ganti rugi yang diberikan bisa lagi membeli lahan atau tanah, dan bisa lagi membangun rumah rumah dilokasi yang tidak berjauhan dari Tano Ponggol.
Warga terdampak, Sangkot Manurung kepada wartawan pada Selasa, 14 April 2021 menjelaskan,
pemerintah harus bisa memberikan ganti untung bukan malah merugikan masyarakat yang terkena dampak pembangunan, sebab bagaimana mungkin warga sudah puluhan tahun tinggal, tanah dan rumah digusur, namun untuk membeli lahan tidak bisa lagi karena ganti ruginya sangat merugikan.
"Tegas saya katakan kami tidak pernah menghalangi pembangunan, tapi mendukung pembangunan untuk hidup dan kehidupan demi kelangsungan generasi mendatang, tidak mungkin juga kami pindah dari kawasan Tano Ponggol ini, sebab kami sudah lahir disini, " kata Sangkot.
Ketika dikonfirmasi, Humas PT Wika, Hotdon Naibaho mengakui adanya penimbunan material di tanah milik warga.
"Ada pasangan batu ya, hari ini material akan dikeluarkan dan sifatnya hanya sementara dan hari ini juga materialnya akan dikeluarkan," kata Humas, PT Wika, Hotdon Naibaho saat dihubungi, Rabu 14 April 2021.
(Gb-fres11)