Gunung Sinabung yang terletak di Kabupaten Tanah Karo, Provinsi Sumatera Utara, kembali erupsi pada Minggu (4/4/2021) pagi. |
GREENBERITA.com - Gunung Sinabung yang terletak di Kabupaten Tanah Karo, Provinsi Sumatera Utara, kembali erupsi pada Minggu (4/4/2021) pagi. Informasi soal erupsi Sinabung ini ditanyakan sejumlah akun di media sosial Twitter. Saat dikonfirmasi, Kepala Pusat Vulkanologi Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Andiani membenarkan telah terjadi erupsi Gunung Sinabung pada Minggu (4/4/2021) pukul 07.06 WIB.
"Telah terjadi erupsi Gunung Sinabung, Sumatera Utara pada tanggal 4 April 2021 pukul 07.06 WIB dengan tinggi kolom abu teramati ± 1.000 meter di atas puncak atau ± 3.460 m di atas permukaan laut," kata Andiani saat dihubungi Minggu (4/4/2021).
Dihubungi secara terpisah, Kepala Sub Bidang Mitigasi Gunung Api Wilayah Barat PVMBG, Nia Khaerani mengatakan, sejak pukul 06.00 WIB, Sinabung teramati dua kali erupsi, rilis suarasumut.com
"Pukul 06.56 WIB tinggi kolom abu teramati kurang lebih 2.000 meter di atas puncak atau kurang lebih 4.460 meter di atas permukaan laut," kata Nia.
Berdasarkan data Pos Pengamatan Gunungapi Sinabung, kolom abu teramati berwarna kelabu dengan intensitas tebal condong ke arah timur dan tenggara. Erupsi terekam di alat seismogram dengan amplitudo maksimum 7 mm dan durasi kurang lebih 1 menit 51 detik.
"Saat ini Guning Sinabung berada pada Status Level III (Siaga)," ujar Andiani.
Dengan statusnya yang ada pada tahap Siaga, PVMBG mengeluarkan sejumlah rekomendasi atau imbauan terhadap masyarakat yang tinggal atau berada di daerah sekitar Gunung Sinabung.
Pertama, masyarakat dan pengunjung/wisatawan tidak diperkenankan beraktivitas di desa-desa yang sudah dilakukan relokasi atau pada lokasi di radius 3 km dari puncak Gunung Sinabung.
Sementara, untuk sektor selatan-timur radius amannya adalah 5 km dari puncak gunung. Untuk sektor timur utara, radius amannnya adalah 2 km dari puncak.
Kedua, apabila terjadi hujan abu, masyarakat diminta memakai masker ketika keluar rumah untuk mengurangi dampak kesehatan yang mungkin ditimbulkan.
"Mengamankan sarana air bersih serta membersihkan atap rumah dari abu vulkanik yang lebat agar tidak roboh," kata Andiani.
Terakhir, bagi masyarakat yang berada dan bermukim di dekat sungai-sungai yang berhulu di Gunung Sinabung agar tetap waspada terhadap bahaya lahar yang bisa sewaktu-waktu terjadi dan melintas. Sepanjang tahun ini, Gunung Sinabung telah beberapa kali meletus.
(gb-rizal/rel)