Kementerian Kesehatan bersama Kementerian Komunikasi dan Informatika serta Dewan Pers Indonesia menggelar vaksinasi massa
GREENBERITA.com - Kementerian Kesehatan bersama Kementerian Komunikasi dan Informatika serta Dewan Pers Indonesia menggelar vaksinasi massal COVID-19 tahap pertama bagi kelompok jurnalis di Hall A Basket Gelora Bung Karno Jakarta, Kamis (25/2).
Presiden Joko Widodo bersama Menkes Budi Gunadi Sadikin, Menkominfo Jhony G. Plate dan Ketua Dewan Pers Indonesia Muhammad Nuh meninjau secara langsung kegiatan vaksinasi sembari berbincang dengan petugas maupun peserta vaksinasi.
Presiden kegiatan serupa bisa segera diimplementasikan di daerah lain. Sebab, dengan segala mobilitas dan interaksi yang dilakukan, mereka sangat rentan terpapar COVID-19.
“Kita berharap ini akan berjalan di provinsi lain sehingga seluruh insan pers di tanah air segera mendapatkan vaksinasi,” terang Presiden.
Berdasarkan data yang dihimpun Kominfo dari Organisasi Wartawan, Dewan Pers dan PWI, jumlah sasaran vaksinasi bagi jurnalis ditargetkan sebanyak 5.512 peserta dengan waktu pelaksanaan selama 3 hari, mulai tanggal 24-26 Februari 2021.
Pada hari pertama ini, jumlah sasaran yang akan menerima vaksin sebanyak 1.800 orang, dibagi dalam 3 shift. Shift pertama mulai pukul 08.30-10.00 WIB, shift kedua pada 10.30-13.00 WIB dan shift ketiga pukul 13.00-16.00 WIB.
Untuk mendukung pelaksanaan vaksinasi, penyelenggara mengerahkan 25 Tim yang berasal dari Yankes (RSKO), Dinas Kesehatan DKI Jakarta, TNI, Polri, BUMN, Kantor Kesehatan Pelabuhan Bandung serta Kantor Kesehatan Pelabuhan Banten. Mereka tersebar di 5 titik vaksinasi dengan Pcare yang berbeda.
“Ini merupakan dukungan yang besar dari berbagai komponen, terima kasih” kata Menkominfo.
Diungkapkan oleh Menkes bahwa melalui kerja bersama ini Kementerian Kesehatan merasa sangat terbantu. Pihaknya berharap melalui kolaborasi lintas Kementerian/Lembaga ini kian mempercepat cakupan vaksinasi COVID-19 di tanah air.
“Disini adalah contoh yang sangat baik bagaimana modal sosial bangsa kita yang sangat besar, Kementerian Kesehatan disini sangat terbantu oleh Kominfo dan Dewan Pers,”Kata Menkes.
Lebih lanjut, untuk alur kegiatan vaksinasi dibagi ke dalam 4 tahapan, pada tahap pertama peserta jurnalis melakukan pendaftaran sekaligus verifikasi data di Meja 1, selanjutnya peserta menuju Meja 2 untuk dilakukan pemeriksaan kesehatan yang sekaligus menentukan sasaran apakah layak divaksin atau tidak.
Pada tahap ketiga, peserta menerima dosis pertama vaksin COVID-19. Terakhir, di Meja 4 peserta melakukan observasi selama 30 menit untuk mengetahui apakah muncul gejala maupun reaksi tertentu pasca penyuntikan. Setelah observasi dan tidak muncul gejala tertentu, selanjutnya peserta jurnalis menerima kartu vaksinasi dan selanjutnya menunggu penyuntikan tahap kedua 14 hari mendatang.
Menkominfo memastikan seluruh proses vaksinasi akan dilaksanakan dengan menerapkan protokol kesehatan ketat seperti memakai masker, menjaga jarak dan menyediakan fasilitas cuci tangan maupun hand sanitizer di lokasi vaksinasi, guna mencegah terjadinya penularan COVID-19.
“Ini semua dilaksanakan sesuai prosedur/protokol yang ditetapkan oleh Menteri Kesehatan,” kata Menkominfo.
Muhammad Nuh, Ketua Dewan Pers Indonesia mengapresiasi penuh atas terselenggaranya vaksinasi COVID-19 bagi para jurnalis. Sejalan dengan instruksi presiden, pihaknya berkomitmen untuk segera melaksanakan vaksinasi di seluruh Indonesia secara bertahap.
“Kami akan terus bergerak ke daerah-daerah, mereka harus kita pastikan mendapatkan vaksin. Karena ini bagian dari perlindungan tubuh dari penularan virus,” katanya.
Sejumlah awak media mengaku sangat antusias mendapatkan vaksin COVID-19. Isri Widia, seorang jurnalis media olahraga online mengaku sangat antusias mengikuti vaksinasi COVID-19 tahap pertama ini.
Sebelum divaksin, ia telah mempersiapkan beberapa hal termasuk melakukan riset dengan mencari informasi seputar vaksin COVID-19. Dengan persiapan ini, ia merasa lebih yakin untuk disuntik vaksin.
Isri berharap program vaksinasi akan terus dilaksanakan, sebab semakin banyak yang divaksinasi maka semakin banyak pula yang terlindungi. Selain itu, masyarakat tidak perlu takut untuk divaksin karena vaksin terbukti aman tanpa menimbulkan efek samping bagi tubuh.
“Untuk kali ini luar biasa, saat pertama kali dikasih tahu sangat excited karena emang menunggu-nunggu juga. Alhamdulillah, mendapatkan yang periode awal, ya seneng sih,” kata Isri.
(gb-rizal/rel)