SAMOSIR,GREENBERITA.com- Perkembangan kasus Covid-19 di Samosir semakin mengkhawatirkan dan tetap mengganas dengan bertambahnya pasien terkonfirmasi Covid-19 di Samosir pada Selasa, 9 februari 2021.
Dari update rilis perkembangan kasus infeksi Covid-19 yang diterima dari Dinas Kesehatan Samosir oleh Gugus Tugas Covid-19 Samosir pada Selasa, 9 Februari 2021 pukul 14.00 Wib, ada penambahan 7 kasus baru sehingga konfirmasi positif menjadi 49 orang terinfeksi di Samosir.
Jumlah terkonfirmasi positif ini berbeda jauh dengan data update rilis Dinas Kesehatan Samosir oleh Gugus Tugas Covid-19 Samosir sebelum liburan Nataru, tepatnya per tanggal 9 Desember 2020 yang hanya 10 orang/kasus terkonfirmasi positif.
Pernyataan ini dibenarkan oleh Kepala Dinas Kesehatan Samosir dr. Nimpan Karo Karo ketika dikonfirmasi greenberita pada Selasa, 2 Februari 2021.
"Benar, pengakuan mereka rata-rata mereka dapatnya dari orang luar yang masuk ke Samosir waktu liburan Natal dan Tahun Baru itu," tegas dr. Nimpan Karo Karo.
Menurutnya, penularan dari orang luar yang datang pada liburan Nataru ini juga dipicu tidak adanya aturan tegas dari Pemkab Samosir yang mengharuskan dilakukannya pemeriksaan kesehatan di pintu masuk Samosir seperti rapid antigen ketika hendak datang ke Samosir.
"Belum ada aturan tes rapid antigen orang yang berkunjung ke Samosir seperti kabupaten/kota lainnya dengan PPKM, sekarang ke Taput sudah melakukan rapid antigen," jelas Nimpan Karo Karo.
Bahkan aturan waktu melakukan pesta di Samosir pun belum diatur oleh Gugus Tugas di Samosir untuk mengurangi penularan virus mematikan ini.
"Sebagai praktisi kesehatan, sudah seharusnya ada pengaturan jam pesta serta pemeriksaan kesehatan minimal rapid antigen ke Samosir, kalau ini tidak dilakukan maka pasti lumpuh Samosir ini," tambahnya.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dan Sekretaris Satuan Tugas Covid-19 Samosir, Mahler Tamba |
Terpisah, Mahler Tamba yang merupakan Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) yang juga Sekretaris Satuan Tugas Covid-19 di Samosir mengakui pemeriksaan kesehatan di pintu masuk ke Samosir tidak dilakukan oleh Pemkab Samosir.
"Benar, tidak ada aturan tertulis pemeriksaan rapid antigen ke Samosir dan sudah ada penghentian posko kesehatan di pintu masuk," ujar Mahler Tamba.
Terkait aturan jam pesta sudah diatur dalam Surat Edaran Bupati namun Mahler Tamba mengakui penegakan disiplin belum maksimal.
"Kita sudah sosialisasikan surat edaran itu kepada kepala desa dan lurah, namun kita akui penegakan disiplinnya belum maksimal," jelasnya.
Mahler Tamba berharap masyarakat Samosir lebih meningkatkan kesadaran secara mandiri untuk menjaga dan melaksanakan protokol kesehatan di wilayah masing-masing untuk mencegah penularan Covid-19.
"Bencana ini adalah bencana non-alam jadi adalah urusan bersma dan bukan urusan pemerintah saja dan itu adalah motto dari pemerintah pusat,' tutupnya.
Update rilis perkembangan kasus infeksi Covid-19 yang diterima dari Dinas Kesehatan Samosir oleh Gugus Tugas Covid-19 Samosir pada Selasa 9 Februari 2021 pukul 14.00 Wib dengan rincian sebagai berikut: (1) Suspek: Nihil, (2) Probable: 1 orang, (3) Konfirmasi Positif Aktif: 49 orang, (4) Sembuh: 95 orang, dan (5) Meninggal Dunia: 7 orang dan secara kumulatif di Kabupaten Samosir menjadi 151 kasus. *** (gb-ferndt01)