Ephorus HKBP Pdt Dr Robinson Butarbutar
GREENBERITA.com - Peningkatan intensitas hujan di Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek) sejak Jumat (18 Februari 2021) hingga Minggu (20 Februari 2021) telah membawa bencana banjir di Jabodetabek.
Dampaknya adalah tergenangnya beberapa daerah oleh air sehingga ribuan rumah tangga telah mengungsi serta adanya korban jiwa.
Bahkan beberapa gereja HKBP di DKI Jakarta juga telah tergenang banjir akibat peristiwa ini serta banyak anggota jemaat dan keluarganya terpaksa harus mengungsi.
Menyikapi hal tersebut, tersebut, seluruh jemaat HKBP (Huria Kristen Batak Protestan) menyampaikan keprihatinan yang mendalam kepada masyarakat yang menjadi korban peristiwa banjir.
"Kami mendoakan seluruh keluarga-keluarga yang harus mengungsi karena bencana tersebut," ujar Ephorus HKBP Pdt Dr.Robinson Butarbutar.
Ephorus HKBP ke-17 ini juga meminta seluruh gereja HKBP untuk mendata jemaat yang menjadi korban.
"Saya juga berharap kita semua bersama membantu saudara-saudara kita yang sedang dalam kesulitan dengan memberikan bantuan kepada para korban dengan tetap memerhatikan Protokol Kesehatan melawan Covid-19," tambah Pdt Robin Butarbutar.
Guna mengkoordinir semua bantuan, donatur dapat mengkoordinasikannya dengan Praeses HKBP Distrik VIII Jakarta Raya, Pdt. Bernard Manik, M.Th. dengan menghubungi nomor 0813-7874-9995, atau dapat juga menghubungi anggota Tim Tanggap Bencana HKBP yang ada di Distrik VIII DKI Jakarta Raya, St. Andar Siburian dinomor 0811-140-259.
HKBP tetap mendukung kerja pemerintah terutama pemerintah daerah di Jabodetabek untuk menangani dampak banjir dan menolong semua anggota masyarakat yang menjadi korban.
"Saya juga mendorong pemerintah pusat dan daerah untuk dapat melakukan penanganan yang komprehensif dari hulu sampai hilir demi mencegah terulangnya musibah banjir besar baik di Jabodetabek, Kalimantan Selatan, maupun daerah-daerah lainnya di Indonesia," harap Ephorus HKBP.
Kepada warga HKBP, dia menghimbau untuk tetap waspada dan mencari berita dari sumber terpercaya sambil berefleksi mengenai perubahan cuaca akibat pemanasan global dan mengambil sikap hidup yang lebih bertanggung jawab untuk mencegah kerusakan alam.
"Kiranya Tuhan menguatkan kita melalui masa yang memprihatinkan ini," pungkas dalam rilis yang diterima Greenberita dari Pearaja, Tarutung.* (Gb-Ferndt01/rel)