Bang Gendut Samosir Green 101.5 FM |
Ada orang yang masuk ke dalam lingkar kehidupan kita dan ada yang pergi menjauh sehingga kita mengalami pasang-surut emosional secara dramatis di luar dugaan kita.
Namun demikian, seperti dikutip dari Bright Side pada Senin (24/7/2017), para ahli psikologi menyebutkan bahwa seseorang hanya bisa jatuh cinta secara tulus sebanyak 3 kali.
Dan, masing-masing pengalaman itu penting dan perlu, simak 3 momentum jatuh cinta yang dimaksud
Cinta Seperti Dongeng
Pada saat itu, kita cenderung melakukan hal-hal sesuai dengan harapan kerabat dan sahabat.
Kita menolak memperhatikan masalah-masalah sepele dan rela mengorbankan prinsip-prinsip kita hanya demi menjaga hubungan karena, jauh di dalam lubuk hati, kita menduga seharusnya demikian.
Saat itu, apa yang tampak dari luar tentang hubungan kita lebih penting bagi kita daripada apa yang benar-benar kita rasakan.
Cinta jenis ini mengajarkan kita bahwa melihat kepada pasangan kita adalah hal yang sama pentingnya dengan anggapan orang terhadap hubungan kita.
Cinta yang Rumit
Cinta kedua dalam hidup kita adalah yang paling rumit, kita yakin bahwa kita telah belajar dari pengalaman-pengalaman sebelumnya sehingga lebih peduli untuk memilih pasangan yang jenisnya benar-benar berbeda daripada sebelumnya, setidaknya itulah dugaan kita.
Kita kemungkinan besar telah dimanipulasi, dibohongi, atau bahkan disakiti.
Kita berpegang erat pada setiap kesempatan untuk memperbaiki hubungan, tapi setiap upaya malah menjadi kegagalan yang lebih besar lagi. Benar-benar suatu drama dengan kebahagiaan yang hadir sekali-kali saja.
Lagi-lagi perasaan kita yang sebenarnya terdesak ke pinggir demi sesuatu yang lain. Dalam hal ini, kita berlelah-lelah terus-menerus untuk menyelamatkan hubungan yang ambruk.
Cinta seperti ini mengajarkan kepada kita pentingnya untuk mendapat balasan cinta.
Cinta yang Matang
Cinta ini sepertinya tidak sempurna, tapi merupakan cinta sejati yang bercirikan perasaan tenteram yang luar biasa, sesuatu yang tidak dapat dijelaskan dengan kata-kata.
Pada tahap ini dalam kehidupan, kita tidak lagi berharap apapun. Kita tidak membuang waktu memikirkan tentang kualitas-kualitas yang harus dikejar-kejar dalam hidup kita.
Kita akhirnya siap untuk menerima pasangan kita sesuai dengan apa adanya yang sebenarnya. Dan, yang sama pentingnya, pasangan kita pun memandangnya demikian.
Cinta sejenis itu mengajarkan kepada kita untuk menjadi diri kita yang sebenarnya dan bahwa hubungan tidak perlu sempurna.
So silahkan tanya diri sendiri saat ini kamu mengalami cinta ke berapa dalam hidup mu kalau masih bingung coba simak lagi penjelasan di ats , have fun and nikmati terus 101.5 FM Radio Samosir Green.
(GB-RizalDM)