Letusan senjata harus dilepaskan polisi ketika hendak melakukan penangkapan terhadap perusuh pilkada Samosir |
Pencurian kotak suara dari Kantor KPU terjadi ketika 3 orang dari dalam mobil dengan menggunakan penutup wajah membawa senjata tajam dan berusaha untuk menyerang petugas yang melakukan pengawalan dan berhasil merampas kotak suara yang dibawa oleh petugas.
Mendapat laporan Kotak Suara dirampas, tim gabungan melakukan pengejaran terhadap pelaku sehingga terjadi kejar-kejaran antara pendukung Paslon dengan aparat Polisi di jalanan ramai.
Akhirnya ditempat ramai, mobil tim patroli polisi langsung menghadang para pelaku dan petugas meletuskan senjata sehingga para pelaku keluar dari mobil dan langsung disergap polisi sehingga sempat terjadi perkelahian antara para pelaku perampasan dan polisi.
"Petugas berhasil melumpuhkan para pelaku dan merebut kembali surat suara tersebut," ujar Kabag Ops Polres Samosir Kompol Bernard Naibaho.
Kejadian tersebut terjadi pada Simulasi Sistem Pengamanan Kota dalam rangka kesiapan Polres Samosir menghadapi pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Samosir tahun 2020.
Sebelumnya juga diberitakan pada simulasi tersebut, rombongan massa yang menduga terjadi kecurangan oleh penyelenggara menyerang dan menggeruduk Kantor KPU Samosir hingga terjadi bentrokan dengan aparat Polres Samosir yang tengah melakukan pengamanan Pilkada.
Diibaratkan, pada Kamis 10 Desember 2020, komisioner KPUD Samosir mengumumkan hasil pemungutan suara hasil Pilkada Samosir.
Simulasi Rusuh di KPU Samosir |
Melihat kejadian tersebut, Kapolres mengambil tindakan dan memberi pengarahan untuk pengamanan. Pleton Dalmas awal dan Pleton Negosiator pun mulai berjaga di depan Kantor KPUD Samosir.
Selang beberapa waktu massa memasuki halaman kantor KPU membawa selebaran. Termasuk kaum ibu, ikut menyuarakan aspirasinya.
Sembari massa melakukan orasi, Tin negosiasi Polres Samosir memberi imbauan agar berorasi secara tertib. Namun, massa meminta agar Komisioner KPUD Samosir hadir menemui massa.
Dengan pengawalan polisi, Ketua KPUD Samosir keluar menemui massa dan menyampaikan laporan hasil suara dalam Pilkada 2020.
Massa mulai marah karena merasa suara paslon yang didukung tidak sesuai yang diharapkan. Massa terpancing dan muai terprovokasi hingga merusak Kantor KPUD Samosir.
Tim negosiator Polres Samosir kembali menenangkan massa sembari mengimbau tetap tenang dan menerima hasil pemungutan suara serta menggugat ke jalur hukum sesuai aturan berlaku. Namun, massa tetap anarkis dan semakin padat hingga Satlantas Polres Samosir langsung melakukan rekayasa lalu lintas.
Massa tidak mengindahkan negosiator polisi, dan akhirnya polisi mencoba membubarkan massa dengan menembakkan gas air mata. Situasi tetap memanas, adu dorong pun terjadi dan massa dibubarkan dengan tembakan water canon.
Meski massa mulai mundur, massa yang tersisa masih juga melempari polisi dengan bom molotov. Apalagi provokator yang berada pada barisan massa terus memprovokasi dan api dinyalakan.
Polisi langsung menangkap provokator dan pelaku anarkis diseret. Namun, massa aksi berusaha menggagalkan dan provokator gagal ditangkap karena dilindungi massa.
Amarah massa tak dapat terbendung, situasi pun semakin memanas. Kapolres akhirnya melapor ke Polda Sumut dan Kapolda Sumut memerintahkan untuk dilakukan penindakan huru-hara.
Kompi Brimob lalu turun melakukan lintas ganti di depan Kantor KPUD Samosir dan diperhadapkan dengan situasi yang semakin anarkis. Kompi Brimob selanjutnya membubarkan massa dan menangkap paksa provokator dan aktor pada kejadian anarkis itu, dan massa pun membubarkan diri pada Simulasi Pengamanan Pilkada Samosir 2020 tersebut.
Ketika dikonfirmasi pasca kegiatan Sistem Pengamanan Kota dalam rangka kesiapan Polres Samosir menghadapi pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Samosir ini, Kapolres Samosir mengaku puas dengan hasil latihan para personilnya.
"Ini sarana latihan pengamanan pilkada yang baik bagi personil dan SDM serta infrastruktur kita guna menjaga pelayanan keamanan dan kenyamanan masyarakat Samosir, dan kita puas dengan hasil simulasi ini," ujar AKBP M. Saleh.
Saleh menyatakan keyakinannya bahwa kerawanan pada Pilkada Samosir tidak terjadi berkat kebersamaan serta kultur masyarakat batak yang baik.
"Pemetaan kerawanan pasti ada tapi kerawanan tidak ada, karena saya yakin kita orang batak itu baik, biarlah politik berjalan tapi masyarakat beraktivitas biasa," tambahnya.
Pada Pendaftaran paslon Bupati Samosir akan ada pengamanan di Kantor KPU Samosir. "Personil yang disiapkan akan kita siapkan sesuai dengan perkiraan personel tapi mohon setiap paslon membatasi massa nya," pungkasnya.
Apel Gelar Pasukan dalam rangka Sispam Kota (Sistem Pengamanan Dalam Kota) Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Samosir 2020 ini berlangsung mulai Pukul 09.45 WIB hingga Pukul 11.30 WIB.
Pelaksanaan Apel Gelar Pasukan diawali dengan Komandan Apel Kabag OPS Polres Samosir Kompol Bernard Naibaho memasuki lapangan apel dan langsung mengambil alih pasukan. *** (gb-elim07)