 |
| pasangan Marhuale Simbolon dan Guntur Sinaga |
Dalam rapat pleno yang digelar di kantor KPU Samosir pada Jumat, 21 Agustus 2020, pasangan calon bupati dan wakil bupati jalur independen itu telah menyerahkan 12.244 dukungan KTP yang dinyatakan memenuhi syarat dari 9 kecamatan, sehingga melewati syarat minimal, yakni sebanyak 9.304 KTP.
"Bahwa hasil perbaikan syarat dukungan pasangan Marhuale Simbolon dan Guntur Sinaga yang sah sebanyak 4.480 dukungan sehingga dengan digabungkannya keseluruhan hasil verifikasi rekapitulasi sebelumnya, jumlah syarat dukungannya telah mencapai 12.244 KTP ,"kata Ketua KPU Kabupaten Samosir Ika Rolina Samosir.
Menurut Ika Samosir, pasangan Marhuale Simbolon dan Guntur Sinaga menjadi satu-satunya pasangan calon yang mendaftar lewat jalur perseorangan.
"Dengan jumlah tersebut, pasangan Marhuale Simbolon dan Guntur Sinaga mempunyai hak untuk melakukan pendaftaran pasangan calon bupati Samosir yang akan dibuka pada 4 sampai 6 September 2020 mendatang ," tanbah Ika.
Datang bersama sejumlah pendukungnya, wajah Marhuale Simbolon terlihat penuh optimisme tinggi untuk dapat bertarung pada Pilkada Samosir.
"Kami sangat bersyukur dan sangat berterima kasih atas semua dukungan masyatakat. Ini adalah Partai Koalisi Rakyat sehingga kepercayaan rakyat akan kami jaga dengan segenap hati untuk menang pada Pilkada Samosir ," kata Marhuale.
Dengan disahkan nya Marhuale Simbolon dan Guntur Sinaga yang sering disapa MARGUNA ini, juga menjadi pernyataannya kepada publik bahwa MARGUNA tidak akan pernah mundur.
"Ada isu di luar sana kami akan mundur, maka pengesahan KPU hari ini kami membuktikan bahwa MARGUNA tidak akan pernah mundur dan kami akan berjuang sampai akhir untuk memenangkan Pilkada Samosir," tegas Marhuale.
Marhuale yang kelahiran Samosir, 12 Agustus 1960 mempunyai seorang istri istri bernama Rospita Silalahi dan mempunyai 2 orang anak.
Marhuale Simbolon dalam setiap pernyataannya selalu mengatakan akan mengubah blueprint Samosir bila dipercaya rakyat Samosir menjadi Bupati Samosir.
"Saya Marhuale, akan merubah blueprint Samosir dengan tegas dari berbasiskan pariwisata menjadi berbasiskan pertanian karena mayoritas warga Samosir adalah 85 persen petani," ujarnya tegas.
Menurutnya, perubahan blueprint Samosir dari pariwisata ke pertanian sangat diperlukan untuk meningkatkan perekonomiannya melalui pertanian yang dikelola rakyat.
"Selama 15 tahun (kabupaten Samosir,red) tidak terperhatikan dan tidak tersentuh program pemkab Samosir (bidang pertanian, red) dengan mereka membuat blueprint Samosir ini berbasiskan pariwisata," pungkasnya.
(gb-elim09)
