KISARAN, GREENBERITA.com || Ratusan orang tua calon siswa yang tidak lolos hasil seleksi menggeruduk SMA 1 Kisaran meminta klarifikasi karena anaknya tersingkir dari daftar penerimaan peserta didik baru IPPBD) online. Mereka protes meminta penjelasan tentang mekanisme penerimaan calon siswa baru menggunakan sistem zonasi tersebut.
Sari Handayani, warga Kelurahan Selawan Kecamatan Kisaran Timur yang dilansir dari SIB, Selasa (30/6) mengaku heran, mengapa anaknya tidak lolos seleksi melalui jalur zonasi. Menurutnya, lokasi rumah dengan sekolah hanya berjarak 700 meter serta nilai rata rata 8, namun tidak bisa diterima di sekolah favorit tersebut. “Sistem PPDB tahun ini merepotkan orang tua, mau sekolah saja sulit,” ujarnya dengan suara tinggi.
Hal senada juga dikatakan M br Tambunan. Menurut ibu 3 anak itu, dia ingin mempertanyakan ketidaklulusan anaknya, namun tak satu pun pihak sekolah maupun panitia seleksi memberi penjelasan. Ia mengaku sangat dirugikan dengan PPDB sistem zonasi. “Anak saya nilai nya rata-rata 8, belajarnya tekun tapi gagal masuk sekolah negeri, hanya model zonasi yang diterapkan berdasarkan google map,” keluh ibu itu.
Di tempat terpisah, Kepala SMA 1 Kisaran, Heri Gindo ketika dikonfirmasi tidak berada di tempat. Namun, salah seorang panitia Indra menjelaskan, pihaknya hanya menerima dan memverifikasi data yang dikirim calon peserta didik yang memilih jalur zonasi. Kalau kelulusan siswa, bukan pihak sekolah menentukan. “Tolong tanya langsung ke Kepala Cabang Dinas Pendidikan,” ucap Indra.
(Gb-Ars/rel)