SAMOSIR,GREENBERITA.com- Menjelang verifikasi faktual syarat dukungan bakal pasangan calon perseorangan untuk Pilkada 2020, Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Samosir, Sumatera Utara melaksanakan pemeriksaan rapid test atas 402 anggota Panitia Pemungutan Suara (PPS) pada 26-28 Juni 2020 lalu.
Dari informasi seorang pejabat yang tidak bersedia disebutkan namanya, hasil pemeriksaan rapid test (uji cepat) selama tiga hari yang di digelar oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) Samosir di RSUD Hadrianus Sinaga diduga terdapat 2 PPS yang reaktif dan dinyatakan positif pada pemeriksaan rapid tesnya.
"Menindaklanjutinya, pihak RSUD Hadrianus Sinaga kembali melakukan pemeriksaan rapid tes seminggu kemudian dan kembali dinyatakan positif pada pemeriksaan rapid tes keduanya," jelas sumber tersebut.
Lanjutnya, pihak RSUD Hadrianus Sinaga telah mengirimkan 2 PPS tersebut untuk mengikuti PCR Swab ke RSUD Tarutung.
"Mereka telah mengikuti swab pertama dan saya belum diberitahu hasilnya," ujar sumber tersebut.
Ketika hal tersebut dikonfirmasi kepada juru bicara Gugus Tugas Covid-19 di Samosir, Rohani Bakara pada Senin, 06 Juli 2020 mengaku belum mendapatkan informasi dari dinas terkait.
"Aku belum ada informasi dari dinas kesehatan, aku kan mengasitahukan info yang sudah matang, biasanya aku dilaporkan dari dinkes, sampai jam sekarang belum kudapat informasi, kucari tahupun kesana," ujar Rohani Bakara.
Rohani Bakara yang juga Kepala Dinas Kominfo Samosir ini berjanji akan memberitahu informasi yang didapatkannya dari Kadis Kesehatan.
Namun ketika dihubungi dari mulai siang sampai malam hari, Kadis Kominfo Samosir ini mengaku masih rapat. "Masih rapat yah," jawap Rohani Bakara ketika dihubungi malam hari pukul 22 Wib.
Ketika tagar menghubungi Bupati Samosir Rapidin Simbolon melalui pesan whatsapp-nya, juga mengaku belum mengetahuinya.
"Saya belum tahu (hasilnya, red), Belum saya cek ke Pak Kadisnya," jelas Rapidin Simbolon yang juga Ketua Gugus Tugas Covid-19 di Samosir.
Terpisah, ketika dihubungi greenberita Ketua Komisi I DPRD Samosir, Saur Silalahi mengatakan sudah mendengar masalah ini namun juga mengaku belum mengetahui hasil pemeriksaan PCR Swab nya.
"Saya sudah mengetahui tentang 2 yang positif itu, tapi hasil pemeriksaan PCR Swabnya saya juga belum diberitahu," jelasnya.
Menurut Saur Silalahi, pihaknya menduga bahwa Gugus Tugas Samosir diduga terindikasi seperti menutupi-nutupi persoalan ini untuk menjaga Samosir tetap masuk kategori zona hijau.
"Padahal di kabupaten lain ini dibuat terbuka biar masyarakatnya lebih waspada," tambah Saur Silalahi.
Anggota DPRD Samosir yang berasal dari Partai Gerindra ini meminta Gugus Tugas Samosir agar tidak menutup-nutupi segala sesuatu yang berhubungan dengan Covid-19 ini.
"Terkait dengan hasil rapid tes dan PCR swab, Komisi I menekankan jangan ada yang ditutup-tutupi dan supaya dipublikasikan kepada khalayak umum bagaimana hasilnya termasuk kepada para jurnalis," pungkas Saur Silalahi.
(gb-Ambr02)
Dari informasi seorang pejabat yang tidak bersedia disebutkan namanya, hasil pemeriksaan rapid test (uji cepat) selama tiga hari yang di digelar oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) Samosir di RSUD Hadrianus Sinaga diduga terdapat 2 PPS yang reaktif dan dinyatakan positif pada pemeriksaan rapid tesnya.
"Menindaklanjutinya, pihak RSUD Hadrianus Sinaga kembali melakukan pemeriksaan rapid tes seminggu kemudian dan kembali dinyatakan positif pada pemeriksaan rapid tes keduanya," jelas sumber tersebut.
Lanjutnya, pihak RSUD Hadrianus Sinaga telah mengirimkan 2 PPS tersebut untuk mengikuti PCR Swab ke RSUD Tarutung.
"Mereka telah mengikuti swab pertama dan saya belum diberitahu hasilnya," ujar sumber tersebut.
Ketika hal tersebut dikonfirmasi kepada juru bicara Gugus Tugas Covid-19 di Samosir, Rohani Bakara pada Senin, 06 Juli 2020 mengaku belum mendapatkan informasi dari dinas terkait.
"Aku belum ada informasi dari dinas kesehatan, aku kan mengasitahukan info yang sudah matang, biasanya aku dilaporkan dari dinkes, sampai jam sekarang belum kudapat informasi, kucari tahupun kesana," ujar Rohani Bakara.
Rohani Bakara yang juga Kepala Dinas Kominfo Samosir ini berjanji akan memberitahu informasi yang didapatkannya dari Kadis Kesehatan.
Namun ketika dihubungi dari mulai siang sampai malam hari, Kadis Kominfo Samosir ini mengaku masih rapat. "Masih rapat yah," jawap Rohani Bakara ketika dihubungi malam hari pukul 22 Wib.
Ketika tagar menghubungi Bupati Samosir Rapidin Simbolon melalui pesan whatsapp-nya, juga mengaku belum mengetahuinya.
"Saya belum tahu (hasilnya, red), Belum saya cek ke Pak Kadisnya," jelas Rapidin Simbolon yang juga Ketua Gugus Tugas Covid-19 di Samosir.
Terpisah, ketika dihubungi greenberita Ketua Komisi I DPRD Samosir, Saur Silalahi mengatakan sudah mendengar masalah ini namun juga mengaku belum mengetahui hasil pemeriksaan PCR Swab nya.
"Saya sudah mengetahui tentang 2 yang positif itu, tapi hasil pemeriksaan PCR Swabnya saya juga belum diberitahu," jelasnya.
Menurut Saur Silalahi, pihaknya menduga bahwa Gugus Tugas Samosir diduga terindikasi seperti menutupi-nutupi persoalan ini untuk menjaga Samosir tetap masuk kategori zona hijau.
"Padahal di kabupaten lain ini dibuat terbuka biar masyarakatnya lebih waspada," tambah Saur Silalahi.
Anggota DPRD Samosir yang berasal dari Partai Gerindra ini meminta Gugus Tugas Samosir agar tidak menutup-nutupi segala sesuatu yang berhubungan dengan Covid-19 ini.
"Terkait dengan hasil rapid tes dan PCR swab, Komisi I menekankan jangan ada yang ditutup-tutupi dan supaya dipublikasikan kepada khalayak umum bagaimana hasilnya termasuk kepada para jurnalis," pungkas Saur Silalahi.
(gb-Ambr02)