Petugas Polsek Bangun sedang mengorek tanah tempat dikuburnya mayat korban CP di areal kebun karet PTPN-III Kebun Bangun. |
SIMALUNGUN, GREENBERITA.com || Korban CP, 13, warga Kec. Jawamaraja Bahjambi, Kab. Simalungun, ditemukan tewas mengenaskan di tengah perkebunan karet Desa Bangun Kec. Gunung Malela, Kab. Simalungun, Rabu (8/4) sekira pukul 13.00.
Korban pertama kali ditemukan seorang pengangon lembu, Suliyan, 17, warga Desa Bandar Siantar, Kec. Gunung Maligas. Awalnya, Suliyan melihat lembunya sedang berkumpul-kumpul dan mengendus-endus sesuatu di TKP.
Merasa penasaran, lalu Suliyan mendekati kumpulan lembunya yang berjarak 5 meter. Saksi mencium aroma bau busuk.
Setelah dekat dengan sumber bau busuk tersebut, saksi terkejut melihat adanya mayat. Seketika itu, Suliyan berlari memanggil warga dan tak lama kemudian Personel Polsek Bangun tiba di TKP dan ratusan warga memenuhi lokasi penemuan mayat.
Setelah dilakukan penyelidikan, korban diketahui bernama CP warga Desa Bajoga, Kec. Jawamaraja Bahjambi.
Dalam waktu yang tidak lama serta berdasarkan keterangan sejumlah saksi, petugas Polsek Bangun berhasil mengungkap dan menangkap dua orang diduga pelaku pembunuhan yang merupakan teman korban
Terduga masing-masing berinisial RBP, 17, alamat Kec. Jawamaraja Bahjambi Kab. Simalungun dan MA, 18, alamat Kec. Gunung Malela, Kab. Simalungun.
Kepada petugas kepolisian, keduanya mengakui bahwa merekalah yang telah menghabisi nyawa korban. Setelah dibunuh, korban dikubur di areal perkebunan karet milik PTPN-III Kebun Bangun. Polisi juga mengamankan barang bukti sebuah cangkul bergagang kayu.
Petugas Polsek Bangun sedang mengorek tanah tempat dikuburnya mayat pelajar SMP tewas dibunuh dua temannya di areal kebun karet PTPN-III Kebun Bangun. |
Pengungkapan kasus tersebut, Polsek Bangun dibantu petugas Inafis Polres Simalungun untuk melakukan sidik jari. “Mayat korban sudah dievakuasi dan dibawa ke RSUD Djasamen Saragih untuk autopsi,” ujar Kapolsek AKP B. Manurung, yang dilansir dari
Informasi yang diperoleh dari Waspada.id menyebutkan, sebelum ditemukan tewas, korban terakhir kali terlihat Sabtu (4/4). Ketika itu korban permisi mau pergi dengan teman-temannya membawa sepedamotor. Sejak saat itu korban tidak kembali ke rumah.
Keluarga sudah berupaya mencari korban ke-semua tempat, termasuk menanyakannya kepada teman-teman korban, namun tidak ditemukan juga.
Sejauh ini belum dapat diketahui apa motif pembunuhan tersebut. Dugaan sementara, korban dibunuh karena kedua temannya ingin menguasai sepedamotor milik korban.
(gb-ars/rel)