Bupati Samosir Rapidin Simbolon |
Sebelumnya pada saat press rilis dirumah dinas Bupati Samosir pertanggal 3 April 2020 lalu, jumlah ODP Covid-19 di Samosir hanya tinggal 4 orang saja.
Penambahan jumlah ODP di Samosir menjadi 26 orang ini disampaikan langsung oleh Ketua Gugus Tugas Penanganan Covid-19 di Samosir, Rapidin Simbolon ketika dikonfirmasi greenberita disela peletakkan batu pertama pembangunan rumah susun petugas medis di RS. Hadrianus Sinaga, Kecamatan Pangururan, Kabupaten Samosir Sumatera Utara pada Rabu, 09 April 2020.
"Informasi dari ibu Direktur RS. Hadrianus Sinaga ada penambahan ODP menjadi 26 orang," ujar Bupati Samosir Rapidin Simbolon.
Menurut Rapidin Simbolon, penambahan tersebut karena ada seseorang yang positif dari luar daerah Samosir dan melakukan kontak langsung dengan warga di Kabupaten Samosir. "Mereka sudah kita isolasi selama 14 hari," tambah Rapidin.
Kondisi ODP yang baru saat ini dinilai bagus dan sehat serta melakukan isolasi mandiri dirumah masing-masing.
Ditempat yang sama, Direktur RS.Hadrianus Sinaga dr.Friska Situmorang menyatakan kondisi ODP yang baru ini dinilai bagus dan dalamkeadaan sehat.
"Sampai saat ini mereka masih melakukan isolasi mandiri dirumah masing-masing," tegas dr.Fiska.
Menurut dr. Friska, bagi para ODP yang baru ini tidak dilakukan rapid test karena dari hasil laboratorium dan radiologi kesemuanya masih dalam kondisi sehat
Kedepannya, pihak RS. Hadrianus Sinaga berencana bagi ODP yang tidak patuh akan disediakan tempat isolasi khusus yang disediakan dan dibiayai pemerintah.
Menyikapi penambahan drastis ini, Bupati Rapidin Simbolon menghimbau warga untuk selalu memakai masker ketika kemanapun diluar rumah masing-masing.
"Kita sarankan warga pakai masker, masker inikan sebenarnya kan cuma lima ribu rupiah, jadi kalau bisa beli masker sendiri dan mandiri melaksnakan pembelian masker," pungkas Rapidin Simbolon.
Sebelumnya diberitakan, Pemerintah Kabupaten Samosir mengumumkan penambahan satu kasus ODP (Orang Dalam Pemantauan) Covid-19 ditemukan di Kecamatan Pangururan pada Jumat,03 April 2020.
Pernyataan itu disampaikan Direktur RS. Hadrianus Sinaga dr. Friska Situmorang ketika melakukan press rilis di Rumah Dinas Bupati Samosir.
"Maaf saya terlambat, tadi menangani pasien ODP baru di rumah sakit, seorang laki-laki usia 43 tahun di Pangururan," ujar Friska Situmorang.
Menurutnya pasien mengalami demam dan batuk setelah beberapa hari kepulangan anaknya seorang mahasiswa dari Yogyakarta.
"Diduga sang anak adalah carier kepada bapaknya, dan kita sudah minta seluruh keluarga untuk dilakukan isolasi diri," jelas Friska.
Pihak rumah sakit sebelumnya sudah melakukan pemeriksaan rapid test kepada orang ODP tersebut namun hasilnya ternyata samar-samar.
"Kami sudah melakukan pemeriksaan test namun ternyata hasilnya samar-samar dan tidak berbayang dan kami simpulkan negatif sehingga kami anggap ODP," tambahnya.
Ditempat yang sama, Kadis Kesehatan Samosir dr. Nimpan Karokaro menyatakan sebelumnya ada 7 kasus ODP di Samosir.
Yang pertama ditemukan tanggal 16 Maret 2020 dengan satu ODP dan tanggal 19 Maret 2020 dengan 3 ODP dan tanggal 21 Maret 2020 ditemukan lagi satu ODP, tanggal 28 Maret 2020 bertambah satu serta tanggal 30 Maret 2020 ditemukan satu lagi ODP.
"Makanya perhari ini sudah keluar empat ODP dalam kondisi sehat setelah selesai masa 14 hari, dan sisanya 3 lagi dan kondisinya semakin sehat," tegas Nimpan Karo-karo.
Dengan penambahan satu ODP perhari ini Jumat, 3 April 2020 maka ODP Covid-19 di Samosir saat ini menjadi 4 orang.
Simak Pernyataan Lengkap Bupati Samosir: