Molekul virus | ilustrasi |
Isu terkait Coronavirus ini luar biasa dahsyatnya. Implikasi dari isu ini bahkan masuk ke semua sektor, tidak hanya kesehatan, tapi juga ekonomi, transportasi dan lain sebagainya.
Demikian disampaikan Wakil Rektor III UMSU Dr Rudianto saat membuka Medical Sciences Seminar Series (MS3) ke-12 dengan topik “Coronavirus Disease (COVID-19): Prevention and Risks” di Medan, Rabu (26/02).
Menurutnya, sejak awal adanya isu virus tersebut, pihaknya telah memberikan instruksi kepada Fakultas Kedokteran untuk pro aktif melakukan kajian dan himbauan kepada masyarakat.
Rudianto melanjutkan, salah satu persoalan yang yang berkembang akibat isu virus itu adalah kepanikan di tengah-tengah masyarakat. Kepanikan itu disinyalir akibat informasi yang beredar terkait coronavirus yang mengerikan. Namun sayang, ternyata tidak semua informasi itu benar dan valid.
“Oleh karena itu, berangkat dari kondisi ini dunia akademis memiliki tanggungjawab membantu pemerintah untuk memberikan pencerahan kepada masyarakat tentang apa dan bagaimana sebenarnya corona virus ini,” kata Rudianto mengutip antara.
Masih di tempat yang sama, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Utara dr Alwi Mujahit Hasibuan MKes menyampaikan jika pihaknya selama ini sudah sangat serius dalam mengantisipasi penyebaran Covid-19.
Berbagai upaya sudah dilakukan, seperti membuat Surat Edaran Gubernur Sumut terkait upaya pencegahan Covid-19 di Sumut, kemudian melakukan pertemuan koordinasi untuk menindaklanjuti Surat Edaran Gubernur Sumut tersebut.
"Selain itu, kita juga melakukan deteksi dini dan respon di seluruh kabupaten/kota di Sumut,” tukasnya.
Sementara itu, Dosen Depertemen Mikrobiologi Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara (UMSU), dr Rizka Ariani M.Biomed mengatakan, COVID-19 adalah nama resmi dari virus corona yang selama ini populer ditelinga publik.
COVID-19 ialah singkatan dari Disease Discovered in 2019 diumumkan secara resmi oleh WHO pada tanggal 11 Februari yang lalu dan COVID-19 juga memiliki nama lain, yakni 2019 n-COV atau Wuhan Coronavirus
Secara detail lanjut Rizka, karakteristik Covid-19 dengan membandingkannya dengan SARS-CoV yang merebak tahun 2002 dan MERS-CoV yang berjangkit pada tahun 2012.
“Ini penting untuk untuk diketahui, karena ketiga virus memiliki kemiripan,” ujarnya
Covid-19 katanya memiliki sejumlah karakteristik, diantaranya pada replikasi virus ini tidak ada pembentukan dan pembelahan poliprotein.
Kemudian suhu optimal untuk pertumbuhan virus berkisar dari 33’C hingga 35’C, berbeda dengan SARS-CoV (dan MERS-CoV yang replikasinya pada 37’C. Dengan cara penyebaran bisa melalui arosol (tetesan) dan droplets (bersin/batuk). (G-Image)