DAIRI, GREENBERITA.com || Satu unit rumah kayu sangat sederhana berdiri di Barisan Pisang Desa Parbuluan 4 Kecamatan Parbuluan Kabupaten Dairi Sumatera Utara.
Bangunan tersebut berdinding kayu nan lapuk. Ukurannya berkisar 5 x 4 meter. Dinding bawah mulai menganga. Tidak tertengok barang mewah di sana. Tikar terbentang di lantai atau tanpa kursi.
Ini rumah ayah, Pangihutan Silitonga (65). Kami numpang, kata Dinner boru Silitonga sembari mengurus bayinya.
“Ayahku tak pernah mendapat bantuan sebutir beras pun dari pemerintah. Sebutir beras-pun tak pernah didapat” ujar Dinner, yang dilansir dari DairiNews.com Selasa (18/2/2020).
Diterangkan, sejumlah hunian telah dibedah di kawasan permukiman tersebut. Namun, ayahnya terabaikan. Tak pernah merasakan bantuan sosial dari pemerintah.
Diutarakan, ayahnya berstatus duda dengan penghasilan sangat minim. Menurut Dinner, ada beberapa keluarga miskin yang patut diperhatikan namun tak terdaftar.
Kepala Desa, Arnot Sagala membenarkan, banyak keluara miskin di wilayahnya belum diakomodir bantuan pemerintah.
Sekedar mengabarkan, bedah rumah tahun 2017 sempat mengundang pro kontra. Orang lebih mampu diantaranya oknum perangkat desa dimana istrinya bekerja sebagai bidan, kecipatan ukuran pemerintah. Gubuk di ladang jeruk menis milik pengusaha juga diperbaiki mengandalkan dana APBN itu.(gb-angga-rel)