Salah seorang pedagang, Soise, 30 tahun, mengatakan harga bawang putih mengalami kenaikan dari Rp 50 ribu per kilogram menjadi Rp 60 ribu. Harga bawang putih terus merangkak naik sejak sepekan terakhir.
"Sekitar 10 persen harganya naik, banyak pembeli yang agak komplain. Padahal pembeli tidak tau, kenaikan itu karena ada pemberhentian impor bawang putih dari China. Ya karena corona itulah," katanya, Minggu 9 Februari 2020.
Saat ini, lanjut Soise, pedagang berusaha agar harga bawang putih yang dijual ke pembeli tidak melambung tinggi. "Dari pihak distributor harga bawang di kisaran Rp 56 ribu, kami menjual Rp 60 ribu. Ambil untung sedikit, asal jangan jauh kali lah harganya ke pembeli," tuturnya.
Pedagang lainnya, Daman Pasaribu, 41 tahun, mengatakan selain mengalami kenaikan harga, stok bawang putih juga semakin menipis di pasaran. "Kalau stok memang makin hari makin berkurang, tapi kalau aku taksir, stok bawangku ini cukup bertahan sepuluh hari ke depan," katanya.
Untuk bahan dapur lainnya, katanya, masih dikisaran harga normal. Harga bahan dapur lain itu tergantung kualitas barang ketika pembeli membelinya, seperti membeli cabe.
Atas kondisi ini, kedua pedagang ini berharap Pemerintah Kota (Pemkot Siantar), segera mencarikan solusi agar kenaikan dan minimnya bawang putih segera normal di pasaran.
"Kami mewakili pedagang bawang putih lainnya, berharap agar pemerintah dapat mengatasi permasalahan ini. Kemudian, mengurangnya pasokan bawang impor dari China agar dibenahi lagi," katanya.
Seperti yang dilansir dari Tagar id, Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo menutup sementara keran impor bawang putih dari China. Namun, Yasin memastikan pasokan bawang putih dalam negeri cukup tersedia.
(rel-Ars)
